Fimela.com, Jakarta Bertambah, lima belas kasus virus Zika kembali dikonfirmasi di Singapura, Senin (29/8). Berdasarkan laporan CNN, dengan demikian infeksi virus Zika di Negeri Singa mencapai angka 56 kasus. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meningkatkan kewaspadaan kemungkinan Zika masuk ke Indonesia.
"Untuk meningkatkan awareness kepada seluruh petugas kesehatan dan masyarakat, saya telah mengeluarkan surat perintah kepada seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di seluruh pintu masuk untuk melakukan surveilans dan pemantauan lebih teliti lagi," kata Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes, dr. H. Mohammad Subuh, MPPM, lewat rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (30/8).
Advertisement
BACA JUGA
Dr. Subuh mengatakan, guna mencegah dan mendeteksi penularan Zika dari penumpang yang masuk ke Indonesia melalui Singapura, mereka akan diberikan health alert card di setiap pintu masuk bandara. "Bentuk kartunya sederhana. Tapi ada peringatan yang memberikan informasi, kalau dalam 10 hari Anda di rumah mengalami gangguan kesehatan, dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit. Jika menemukan itu segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas atau rumah sakit dengan membawa kartu tersebut," sambungnya.
Pemberian health alert card tersebut merupakan upaya Kemenkes di samping melakukan screening dan pemeriksaan melalui thermal scanner. Berdasarkan laporan Liputan6.com, penggunaan thermal scanner baru optimal bila seseorang yang terinfeksi telah masuk ke masa inkubasi dari virus Zika, yakni tujuh sampai 10 hari. "Sehingga akan underutilize untuk kita pantau atau monitoring”, ujar Subuh.
Upaya pencegahan virus Zika ini diharapkan tak hanya dilakukan pihak pemerintah, namun juga dibutuhkan peran aktif masyarakat. Pasalnya menurut World Health Organization (WHO), sebagaimana diwartakan CNN, beberapa wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sangat mungkin mengalami transmisi endemik dari infeksi Zika.