Fimela.com, Jakarta Ada sedikit perbedaan antara orang yang mudah menyerah dengan orang-orang yang terpaksa untuk menyerah. Mereka yang mudah menyerah cenderung tak ingin mencoba dan menunggu hasil sambil bekerja keras. Mereka ingin semuanya cepat berhasil. Tapi sayangnya, tak mau menunggu dan bekerja lebih keras.
BACA JUGA
Advertisement
Sementara, orang yang terpaksa memilih untuk menyerah sedikit berbeda. Mereka sebenarnya mampu untuk mencapai keberhasilan. Tapi ada beberapa alasan kuat yang membuat mereka untuk berhenti. Berhenti berusaha, bekerja keras, dan berharap. Kenapa?
1. Yakinlah, mereka yang memilih untuk menyerah bukannya belum berusaha sekuat tenaga. Berbagai percobaan, cara, dan taktik untuk meraih keberhasilan sudah mereka lakukan. Tapi, semuanya gagal. Terlalu banyak gagal membuat mereka takut kembali mengalami hal yang sama.
2. Rasa takut itu lantas membunuh rasa percaya pada dirimu sendiri. Kamu tak lagi percaya kalau kamu sebenarnya mampu untuk bangkit dan mencobanya kembali. Tapi tanpa kepercayaan, semuanya sulit untuk diraih. Termasuk mimpi.
3. Ada juga yang takut dengan masa lalu. Kejadian pahit yang menyakiti mereka dulu masih saja menghantui hingga sekarang.
4. Ada juga yang beralasan terlalu banyak hal yang harus mereka lakukan. Seperti contohnya pekerjaan menumpuk di meja kantor dan tak lagi sanggup menjalankan rutinitas sehari-hari;pergi gelap, pulang saat mentari baru mau muncul.
5. Sementara itu, sebagian orang lain menyerah karena tak tahu harus melakukan apa. Mereka bahkan tak tahu apa yang mereka inginkan, tapi terus saja mengeluhkan keadaan dan jalan hidup.