Fimela.com, Jakarta Para pecinta diecast mobil mainan, saat ini semakin banyak . Apalagi terdapat wadah yang mengumpulkan para peminat yang sama, salah satunya komunitas Kong Jamal kependekan dari Kongkow Jumat Malam.
BACA JUGA
Advertisement
Komunitas Kong Jamal ini terbentuk pada November 2015 di Jakarta. Anggotanya kini sudah 50 orang. Namun yang aktif kongkow sekitar 15-20 orang. Tempat kumpulnya anggota Kong Jamal di sebuah mini market di bilangan Rawa Mangun, Jakarta Timur.
“Kenapa Kong Jamal, karena besoknya hari Sabtu kan libur. Jadi enak buat kumpul,” kata salah satu pencetus komunitas Kong Jamal, Nanto.
Hampir semua anggota diecast Kong Jamal sudah berkeluarga. Meski demikian, bukan halangan bagi mereka untuk memuaskan hasrat mengoleksi mainan yang terkesan hanya untuk anak kecil tersebut.
Justru menurut Nanto, hobinya itu bisa tersalurkan ketika sudah mendapat penghasilan sendiri. Maklum, harga diecast yang unik tidaklah murah. Bahkan, bisa mencapai jutaan rupiah.
“Saya mulai koleksi sejak 2010. Harganya lumayan, paling murah Rp750.000,” kata Nanto sambil mengatakan tidak semua diecast memiliki harga mahal. “Bervariasi sih, ada juga yang di bawah Rp.50.000,” ucapnya.
Perlu diketahui seri diecast komersil pertama dibuat oleh LesneyMatchbox seri 1-75 dan seiring dengan perkembangan, banyak produsen di seluruh dunia yang juga membuat diecast, di antaranya Takara Tomy dari Jepang, Hot Wheels buatan Mattel dari Amerika Serikat, dan banyak lagi.
Seri diecast dari masing-masing produsen memiliki keunikan tersendiri, dan beberapa seri dirilis secara terbatas. Variasi ukuran pun beragam. Dimulai dari skala 1: 82 , 1:64, 1:43, 1:24 , 1:18 dan bahkan ada juga beberapa skala yang sangat kecil, atau bahkan lebih besar lagi.
Keseruan menjadi penggemar diecast, menurut Nanto adalah memburu diecast yang diinginkan. Nanto mengaku bisa berburu diecast sampai luar kota dan rela merogoh kocek yang tak sedikit. “Bahkan kalau yang dananya kuat, ada juga yang berburu sampai luar negeri,” ucapnya.
Kenikmatan menjadi pecinta diecast juga, bukan sekadar untuk kepuasan batin, tapi bisa menjadi investasi yang menguntungkan.
“Bisa untuk investasi, Apalagi yang kita miliki termasuk ke dalam golongan langka, harganya bisa berkali-kali lipat dari harga beli,” ucapnya.
Kembali pada komunitas Kong Jamal. Dari kumpul-kumpul di Jumat malam itu, tercetus ide untuk menggabungkan komunitas diecast Jakarta dan Bekasi. Hasilnya, adalah sebuah event untuk memasyarakatkan diecast, khususnya di lingkungan Bekasi dan sekitarnya.
Event yang diselenggarakan oleh Komunitas diecast Kong Jamal Jakarta dan Komunitas Diecast Last Moon Bekasi itu diadakan setiap Minggu di Lotte Mart Bekasi junction.
“Event pertama kali dimulai pada 21Mei 2016. Pada gelaran pertama berhubung masih minimnya sosialisasi dan informasi ke masyarakat, peserta lapak masih berjumlah 10 lapak, setelah gelaran ketiga mulai berkembang menjadi 15 lapak dan pembeli mulai berdatangan, dari yang belum mengenal diecast mereka jadi ikut mengoleksi diecast, dari yang belum pernah ikutan balapan diecast mereka jadi ikut-ikutan balapan. Alhamdulillah event ini sudah memasuki gelaran yang ke-11,” kata Ade Suprayoga,, salah satu anggota Kong Jamal.