Fimela.com, Jakarta Berbicara tentang perjuangan Indonesia hingga akhirnya bisa mengumumkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 71 tahun lalu, pasti kamu tak pernah lupa dengan kisah salah satu pahlawan Jenderal Sudirman. Saat itu, dia memimpin perang gerliya melawan tentara belanda pada Desember 1948 hingga Juli 1949.
BACA JUGA
Advertisement
Kamu mungkin masih ingat, Jenderal Sudirman saat itu memimpin pasukan dan berperang dengan ditandu para tentaranya. Karena, kondisinya saat itu sebenarnya tidak fit. Dia berperang dalam kondisi sakit. Dilansir dari Liputan6, meski ditandu dan berjalan 1.000 kilometer, Jenderal Sudirman tak pernah tertangkap tentara Belanda.
Menurut Sardiman, sejarahwan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), orang memang kadang heran dengan kekuatan Jenderal Sudirman. "Asumsi itu muncul karena Sudirman memimpin gerilya dalam keadaan sakit, ditandu, dan berjalan lebih dari 1.000 kilometer," katanya kepada media tersebut, pada Kamis (29/7) lalu.
Dia mengatakan, Jenderal yang wafat pada 1950 ini pernah mendapat sebuah pertanyaan dari salah satu anak buahnya. Dikisahkan, Sudirman menjawab dengan tersenyum. "Tak pernah gantung wudu," katanya. Artinya, selalu berwudu.
Dilansir dari Liputan6 pula, Sudirman kerap kali meminta air wudu kepada penduduk desa. Karena hal ini, banyak orang yang beranggapan kekuatan Jenderal Sudirman berasal dari air wudu. Namun, hal ini tidak pernah dikatakan atau bahkan dibenarkan olehnya.