Fimela.com, Jakarta Cuaca di desa Pencabean, Tegal, siang ini memang kurang bersahabat. Langit yang awalnya cerah berubah menghitam dan seolah ingin menumpahkan hujannya. Kondisi berbanding terbalik dengan sikap Rizma Uldiandari. Paras dan senyum cantiknya menyambut tim Bintang.com untuk ikut makan siang bersama.
Baca Juga
"Makan dulu ya mas, sudah disiapkan," ucap Rizma, di kediamannya, desa Pencabean, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2016).
Sang ayah, Ahmad Nurhadi begitu ramahnya mengajak kami untuk makan bersama. Sayur asam, tempe goreng, telur balado, ala-ala riungan dilewati begitu nikmatnya. Obrolan tentang dunia pendidikan pun menemani acara makan kita. Maklum, mayoritas keluarga Rizma memang berprofesi sebagai guru.
Advertisement
Salah satunya, besarnya tekad Rizma menjadi seorang guru. Padahal, pada kenyataannya saat ini, keberadaan guru masih dipandang sebelah mata. Terutama yang terjadi di daerah Rizma tinggal. Enam tahun mengabdi, Rizma masih tetap berstatus guru honorer. Bahkan ada yang hingga belasan tahun.
"Ya memang dia ingin jadi guru. Soalnya sudah menurun kali ya. Keluarga saya juga kebanyakan guru. Mengabdi lah istilahnya," ujar Ahmad Nurhadi, ayahanda Rizma.