Fimela.com, Jakarta Kasus Rizma Uldiandari, guru SD asal Tegal yang beberapa waktu lalu sempat menghebohkan dunia maya sepertinya cukup menarik perhatian banyak orang. Awalnya banyak netizen yang memuji kecantikan Rizma, namun setelah itu banyak juga netizen yang akhirnya malah mem-bully Rizma karena menilai foto Rizma itu editan.
BACA JUGA
Advertisement
Kalau tidak editan kenapa dan kalau memang diedit juga kenapa? Ya, masing-masing orang tentunya memiliki hak untuk menggunakan berbagai aplikasi guna mempercantik diri. Nggak hanya aplikasi di smartphone, bahkan setiap orang juga berhak mengubah penampilan fisiknya dengan jalan operasi. Karena semua itu tentu saja tidak merugikan orang lain, bukan?
Apa merugikannya kalau kita senang mengunggah foto diri kita sendiri, walaupun hasil editan ke media sosial? Jika pada akhirnya foto tersebut disukai banyak orang, bahkan hingga menjadi viral itu tentu saja tidak dapat di prediksi sebelumnya, kan?
Mungkin rasanya aneh dan sedikit menjengkelkan ketika tulisan ini dipenuhi dengan banyak tanda tanya. Tapi, pertanyaan tersebut tentunya memang tidak lebih menyebalkan daripada perdebatan banyak orang tentang foto orang lain yang dinilainya editan atau tidak.
Rizma bisa dibilang menjadi salah satu orang yang mengalami nasib sial lantaran fotonya disukai banyak orang. Masalah seperti ini pastinya sering dihadapi oleh para selebriti, baik di Tanah Air ataupun di luar negeri. Ada orang yang peduli, ada juga orang yang menganggap bahwa persoalan seperti ini bukanlah masalah besar yang seharusnya diperdebatkan.
Advertisement
Tidak Hanya Sekadar Penampilan Fisik
Mungkin ada banyak orang yang heran kenapa persoalan seperti kasus Rizma atau kasus edit mengedit foto ini masuk dalam kanal Relationship. Begini, kasus Rizma setidaknya telah memberikan banyak pelajaran untuk kita semua bahwa tidaklah baik ketika kita hanya menilai seseorang dari penampilan fisiknya saja.
Kamu para jomblo yang kini tengah gencar-gencarnya memancing jodoh pastinya akan menggunakan media sosial sebagai tempat yang sempurna untuk mencari si pujaan hati. Saat melihat fotonya untuk pertama kali kamu tertarik, lalu selanjutnya kamu mendekatinya dengan terus menerus hingga akhirnya pada suatu hari kalian memutuskan untuk bertemu.
Dan apa yang terjadi setelah bertemu, kamu merasa kecewa dan tertipu ketika orang yang kamu temui tidak sesuai dengan foto yang banyak dia pajang di media sosial. Tak dimungkiri bahwa ketertarikan terhadap lawan jenis yang pertama kali adalah penampilan fisiknya. Tapi ketika kamu ingin menjalin hubungan yang serius maka penampilan fisik hanya akan menjadi persoalan nomor sekian.
Tak hanya sekadar penampilan fisik karena tentunya kenyamanan menjadi salah satu hal yang paling penting ketika kamu memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Dia baik atau tidak, kasar atau tidak, punya kerjaan atau tidak, itulah beberapa hal yang biasanya menjadi pertimbangan sebelum kamu memutuskan menerima cintanya. Kalau fisiknya cantik atau ganteng tapi ternyata orangnya kasar dan tidak perhatian bagaimana?
Sekali lagi, saat mencari jodoh kamu tidak akan pernah berpikir apakah foto-fotonya pakai kamera 360 atau tidak. Dan jangan pernah berpikir bahwa orang yang menggunakan kamera 360 adalah orang yang pantas di-bully. Cobalah menjaga jari-jari kita supaya tidak memberikan komentar negatif terhadap kehidupan pribadi orang lain di berbagai media sosial.
EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA