Fimela.com, Jakarta Ketika kamu menerimaku menjadi pacarmu aku sangat senang, seperti orang gila aku ingin menari-nari di jalanan. Saat itu aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan berubah dan memantaskan diriku untukmu.
BACA JUGA
Advertisement
Aku senang kamu memilihkan pakaian untukku, aku senang ketika kamu membelikan sepatu untukku dan memintaku untuk merapikan tatanan rambutku. Awalnya aku berpikir bahwa kamu memang benar-benar mencintaiku dan menginginkanku menjadi orang yang lebih baik.
Dan waktu terus berjalan, ada sesuatu yang menggangguku. Pertanyaan demi pertanyaanpun muncul. Kenapa kamu ingin sekali merubahku? Apa aku yang memiliki banyak kekurangan ini memang tidak pantas untukmu? Kenapa kamu menerima cintaku?
Awalnya jatuh cinta denganmu adalah sebuah kebahagiaan untukku, tapi belakangan ternyata sakit yang tertinggal. Kamu tidak benar-benar mencintaiku. Buktinya kamu tidak membiarkanku menjadi diriku sendiri.
Kamu salah jika berpikiran bahwa seiring berjalannya waktu kamu bisa mengubahku sesuai keinginanmu. Sampai kapan kamu ingin berusaha? Sampai aku sudah mirip seperti mantan pacar yang tidak pernah bisa kamu lupakan itu?
Maaf jika aku tidak bisa seperti yang kamu inginkan. Maaf jika kesabaranku hanya sampai di batas ini. Bukan mauku pergi meninggalkanmu, tapi kamu yang membuatku seperti ini.
Aku ingin menjadi diriku sendiri. Jika tak suka maka kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menyukaiku karena aku hanya ingin bersama dengan seseorang yang benar-benar mencintaiku apa adanya.