Fimela.com, Jakarta Setelah menghadirkan Hanie Juwita Boon dan pegawai Kafe Olivier di persidangan sebelumnya, Rabu (13/7), kasus 'kopi sianida' bergulir pada keterangan sejumlah saksi ahli. Sebagaimana dilaporkan Liputan6.com, sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8), diawali dengan mendengar kesaksian ahli dari dokter forensik Rumah Sakit Raden Said Sukanto Polri, dr Slamet Purnomo.
Dalam keterangannya, Slamet mengatakan kalau ia memeriksa sampel di tubuh Mirna dan menemukan kandungan sianida sebanyak 0,2 miligram/liter di lambung. Kandungan sianida, ia menduga, telah menguap dan menyebar ke seluruh tubuh putri Edi Darmawan Salihin tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Terkait penyebab kematian, Otto Hasibuan selaku pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso meragukan Mirna tewas karena sianida di dalam es kopi Vietnam. Pasalnya, sianida bisa berasal dari buah apel yang dimakan Mirna sebelumnya. "Apakah sianida bisa berasal dari apel?" tanya Otto di dalam persidangan, Rabu (3/8/), seperti dimuat Liputan6.com.
"Sianida bisa saja berasal dari apel," Slamet menjawab. Keraguan Otto pun kian menguat sebab dr Slamet tak melakukan autopsi secara menyeluruh. "Tak bisa (dijadikan bukti) karena menduga mati akibat racun, yang diperiksa cuma sampel. Harusnya autopsi (menyeluruh) apa penyebabnya," papar Otto, seperti dimuat Liputan6.com.
"Bisa jadi sianida 0,2 (miligram/liter) di dalam perutnya tadi karena apel. Dan di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Arief suami Mirna, paginya (mereka) makan apel kan. Jadi jelas dia bilang gitu," ujar Otto.
Meski hanya ditemukan 0,2 miligram/liter sianida, dr Slamet yakin kematian Mirna bukan karena mengonsumsi apel yang kandungannya lebih sedikit. Ia yakin ada sianida dengan kandungan lebih besar di tubuh Mirna. Namun bisa saja kandungan itu menguap. "Saya mengambil sampel (di lambung Mirna) tiga hari setelah kejadian. Dalam perjalanan, sianida itu dapat berkurang karena bisa menyerap (ke seluruh tubuh) dan menguap," jelasnya.