Fimela.com, Jakarta Sumatera Selatan sebagai penyelenggara Asian Games 2018 akan menggunakan kendaraan operasional ramah lingkungan untuk mengangkut atlet di Kawasan Jakabaring Sport City Palembang.
Baca Juga
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin di Palembang, Kamis, mengatakan, mobil ini akan menggunakan teknologi hidrogen yang bebas polusi. "Teknologi mobil hidrogen luar biasa, malahan belum digunakan di negara-negara lain. Ini merupakan teknologi masa depan," kata dia.
Penggunaan mobil teknologi hidrogen ini sangat cocok dengan pelaksanaan Asian Games karena Sumsel sebagai penyelenggara akan menerapkan konsep "green sport city" di Kompleks Olahraga Jakabaring.
Advertisement
Model ini sudah dicoba saat Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games ke-25 tahun 2011 di Palembang.
Dokter Kecil Mahir Gizi (DKMG) kini tidak hanya bisa diikuti oleh Sekolah Dasar (SD) di kota besar. Sebab mulai 2016, program pendidikan gizi untuk anak ini bisa diakses di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.
Seperti yang dikutip melalui Liputan6, mulai Agustus nanti, program DKMG online ini juga turut dibekali dengan modul yang dipersiapkan oleh PDGMI. Seperti tahun sebelumnya, modul ini berisi pengetahuan 10 Tanda Umum Anak Bergizi baik, pengetahuan mengenai gizi, sumber energi, zat pengatur dan zat pembangun, penyusunan menu bergizi, pengukuran status gizi, praktek penyuluhan gizi, hingga kiat memilih jajanan sehat.
DKMG telah menjangkau lebih dari satu juta siswa, termasuk 5.160 Dokter Kecil Mahir Gizi dari sekitar 1.205 Sekolah Dasar di 38 kota yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Pelatihan dan penjurian program ini akan dilakukan secara serentak di 80 SD di 20 kota. Tahun ini, DKMG juga akan menjangkau beberapa kota baru, seperti Labuan Bajo, Sorong, Toraja, Palangkaraya, Dumai, pasuruan, Gorontalo, dan Bangka.
Kemacetan merupakan bagian dari rutinitas harian warga Jabodetabek. Nah, aplikasi TemanJalan menawarkan layanan berbagi tumpangan bagi mahasiswa dan pekerja komuter di Jakarta yang aman dan mudah untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
Melalui aplikasi TemanJalan, pengguna dapat berperan sebagai penumpang maupun pengendara dengan memasukkan rute perjalanan yang diinginkan.
Seperti yang diwartakan Antara, sistem TemanJalan kemudian akan melakukan matchmaking dan memberikan notifikasi kepada pengguna yang memiliki rute searah sehingga mereka bisa pergi ke tempat tujuan bersama.
TemanJalan menerapkan verifikasi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) bagi mahasiswa dan Kartu Tanda Pekerja (KTP) bagi pekerja yang mendaftar. Selain itu, TemanJalan juga menyajikan catatan riwayat perjalanan pengguna seperti rating dan testimoni dari pengguna lain yang pernah berbagi tumpangan sebelumnya. Harapannya dengan mekanisme yang transparan, nilai kepercayaan antarpengguna dapat meningkat.