Sukses

Lifestyle

Editor Says: Mimpi John Hanke dan Kenyataan Pokemon Go

Fimela.com, Jakarta Belum lama Pokemon Go lahir, permainan ini sudah memiliki banyak fans dari hampir seluruh dunia. Padahal, umurnya belum ada 1 tahun. Bukan hanya fans yang gemar hanya sekadar memainkannya, tapi juga banyak fans fanatik yang rela memainkan permainan ciptaan John Hanke ini kapan pun dan di mana pun tanpa memikirkan bahaya dan keselamatannya. 

Terbukti, banyak korban dan juga potensi kriminalitas yang timbul setelah kelahiran permainan ini. Mulai dari memasuki area bahaya dan militer, hingga seorang anak muda yang ditembak lantaran menerobos masuk rumah orang hanya demi menangkap Pokemon. Lantas, muncullah pro dan kontra terhadap permainan ini. 

Sebagian orang menganggap permainan ini berbahaya. Orang lupa waktu hanya demi memainkannya. Sebagian orang tak melihat jalanan saat sibuk mencari Pokemon langka. Bahkan, penculikan anak berpotensi tinggi dengan adanya fitur lure. Pokemon Go lantas disalahkan atas nama 'keamanan' yang esensinya telah dirusak oleh para pemain yang tak bertanggung jawab. 

Mereka ketakutan dengan segala ancaman dan 'kecelakaan' yang mereka anggap gara-gara permainan ini. Awalnya, saya mencoba untuk tak ikut-ikutan demam Pokemon Go. Tapi lantas saya berpikir, apakah benar yang mereka khawatirkan benar-benar lahir dari permainan itu sendiri? 

Berikut sejarah lahirnya karakter fiksi Pokemon (Liputan6.com/Deisy)

Saya pun mencoba memainkannya hingga level 8. Setelah memainkannya dan akhirnya terlanjur menikmati, saya menemukan ada beberapa ketidakwajaran yang saya temukan pada kecelakaan-kecelakaan dan kriminalitas yang diberitakan terjadi karena permainan ini. Pertama, kecelakaan yang terjadi pada para pemain Pokemon murni kesalahan mereka pribadi. Karena, sudah seharusnya setiap orang menjaga diri mereka sendiri. Pasalnya, toh kalau mereka berhati-hati dan tidak memainkannya sambil menyeberang jalan atau menyetir mobil, semua kecelakaan tak akan terjadi. 

Kedua, ada ketidaksesuaian antara mimpi John saat menciptakan permainan ini dengan kenyataannya kini. John, seperti ditulis Business Insider, disebut-sebut sebagai inovator game yang paling berpengaruh sepanjang masa. Dalam sebuah artikel berjudul "The CEO Behind ‘Pokémon Go’ Explains Why It’s Become Such a Phenomenon" di media yang sama, John diceritakan sebagai 'otak' super cerdas karena menciptakan Pokemon Go. Walaupun butuh 20 tahun hingga akhirnya siap diluncurkan ke pasar. 

Pemain Pokemon Go terlibat aksi baku tembak.

Pasalnya, John menjawab keluh kesah dan masalah yang selama ini digerutui banyak gamerstak bisa berinteraksi dan bersosialisasi di dunia nyata dengan orang lain, kurang gerak lantaran terus-terusan duduk di depan komputer berhari-hari, dan juga tak bisa bermain dengan banyak orang di dunia nyata. 

Esensi Pokemon Go yang Pudar

John lantas menciptakannya dengan membuat tiga tujuan besar dibalik penciptaan Pokemon Go. Pertama, olahraga. John sebenarnya berharap para pemain Pokemon Go berjalan dan berlari saat memainkannya. Tapi yang saya lihat pada kenyataannya di Indonesia, orang-orang justru menggunakan alat transportasi mesin. Tak jarang saya melihat orang-orang yang mengendarai sepeda motor berhenti sejenak di suatu tempat demi mendapatkan PokeBall di PokeStop. 

Tak jarang juga saya melihat mereka memainkannya di atas motor atau di dalam mobil. Bermain Pokemon akhirnya tak bakal membuat kakimu sakit karena jalan jauh. Tak juga kehilangan banyak waktu karena menggunakan transportasi bermesin menjadi lebih cepat. 

Ilustrasi Pokemon Go 2 - Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Tapi, esensi dari permainan tersebut hilang sudah. Meskipun tujuan yang kedua "melihat dunia di sekitarmu yang mungkin belum pernah kamu sadari" saya rasa sudah terlaksana. Tapi sayang, ada satu kenyataan lagi yang juga meleset dari tujuan awal John saat menciptakan permainan ini. 

Orang-orang mungkin belum banyak yang mengerti kalau ada kesempatan besar untuk saling berinteraksi dengan sesama pemain Pokemon Go, di dunia nyata. Teman-teman saya berinteraksi dengan pemain lain hanya untuk menanyakan level dan Pokemon apa yang sudah mereka tangkap. 

Tapi, sebagian orang tidak menjadikan tujuan "breaking the ice" ini benar-benar peluang untuk bertemu dengan teman-teman baru. Sangat jarang para pemain Pokemon Go berkumpul di salah satu PokeStop, lantas menggunakan lure untuk sama-sama bermain dan berinteraksi. 

Ingin tahu manfaat Pokemon dapat mengubah diri Anda menjadi lebih baik? Simak di sini alasannya.

Meskipun begitu, ada beberapa komunitas kecil dan sebagian pecinta Pokemon Go yang pada akhirnya membuat sebuah event di suatu tempat, menjadikannya ajang pencarian Pokemon bersama-sama. Meskipun begitu, saya merasa sangat disayangkan inovasi game yang sungguh matang dan begitu memikirkan masa depan para gamers malah dijadikan sebuah alasan dan sebab ketidakpedulian kita terhadap lingkungan, diri sendiri, serta aturan yang harusnya tetap berlaku. 

Sementara, mengembalikan esensi dan tujuan utama Pokemon Go yang seharusnya dilakukan dengan berjalan kaki tanpa hacks dan juga kendaraan bermotor rasanya sulit. Selama tujuan bermain Pokemon semata-mata hanya kepentingan diri sendiri; naik level dan menemukan Pikachu. 

 

 

Karla Farhana, 

 

Editor Feed, Bintang.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading