Fimela.com, Jakarta Boleh dibilang Rio Haryanto adalah salah satu anak bangsa yang mengharumkan negeri ini. Meskipun awalnya harus terbentur dengan masalah dana, namun akhirnya Rio bisa juga berlaga di ajang balapan paling bergengsi Formula One (F1). Dalam program ‘CNN Talk Asia’ pria kelahiran Surakarta, 22 Januari 1993 ini sempat menuturkan bahwa awalnya ia tidak yakin bisa secepat ini ikut berlaga di Formula One, namun Rio tak pernah berhenti berusaha.
BACA JUGA
Advertisement
“Saya pikir itu akan butuh waktu yang lama untuk bisa mencapai ke sana, terlebih di Formula Satu Anda tahu tim dan mobil bisa membuat perbedaan besar dan saya berusaha bekerja keras untuk bisa maju,” jelas Rio kepada penyiar CNN internasional, Manisha Tank.
Kesempatan yang datang juga berkat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia itupun tak ingin di sia-siakan oleh Rio. “Saat ini saya dalam tim kecil tapi banyak sekali yang saya harus pelajari. Saya berharap bahwa nanti ketika saya bisa ke tim yang lebih baik dalam beberapa tahun ke depan dan bisa memiliki kesempatan berjuang untuk kejuaraan dunia,” tambahnya.
Keberadaan Rio haryanto dalam ajang F1 tentu saja dapat menginspirasi anak-anak muda di Indonesia, tak ada salahnya untuk bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpi tersebut. Dia pun berharap keberadaannya di Formula Satu bisa menjadi dorongan bagi generasi muda lain untuk mencapai tujuan mereka.
“Saran saya adalah Anda harus punya mimpi. Menurut saya semua hal, semua kesuksesan dari orang-orang yang telah meraih sukses karena mereka punya mimpi dan jika Anda percaya pada impian Anda dan jika Anda bekerja keras untuk itu, Anda tahu mudah-mudahan jika semuanya berjalan dengan baik suatu hari Anda akan mencapainya,” pesan Rio.
Dalam acara CNN ‘Talk Asia’ yang rencananya baru ditayangkan di Indonesia pada 4 Agustus mendatang tersebut Rio Haryanto tidak sendirian, pasalnya ada beberapa pemuda asal Indonesia lainnya yang dianggap telah memberikan perubahan besar untuk Indonesia juga ikut menjadi pembicara. Anak muda Indonesia yang berprestasi tersebut, yakni pendiri Potato Head, Ronald Akili, dan pendiri transportasi berbasis online alias Go-Jek, Nadiem Makarim.