Melongok Mall Rongsok di Depok yang Mendunia

Fimela.com, Jakarta Setelah berkunjung ke Yayasan Galuh yang ada di Bekasi, kali ini Bintang.com mengajak kamu untuk bergeser sejenak ke daerah Depok, Jawa Barat, karena ada satu tempat belanja yang sangat spesial di sana. Tempat belanja, mendengar kata tersebut pasti yang ada di pikiran kamu adalah mall, bukan?

Hmmm, bisa dibilang begitu sih, karena tempat spesial ini namanya memang Mall Rongsok. Tapi, kalau yang ada dalam pikiran kamu mall tersebut adalah bangunan megah yang di isi dengan pakaian-pakaian baru keluaran brand ternama, maka kamu salah. Sesuai namanya, dalam Mall Rongsok kamu hanya akan menemukan barang-barang bekas yang tentu saja masih bisa dimanfaatkan.

Terletak di Jalan Bungur Raya No 1, Kukusan, Depok, Jawa Barat, atau tepatnya berada di belakang kampus Universitas Indonesia (UI) Depok dalam Mall Rongsok kamu akan menemukan bermacam-macam barang, seperti onderdil motor hingga alat rumah tangga. Nah, kebetulan saat berkunjung ke Mall Rongsok, beberapa waktu lalu, Bintang.com berkesempatan untuk mengobrol sejenak dengan sang pemilik, Nurcholis Agi.

“Kalau Mall Rongsok berdirinya baru enam tahun, dari 2010. Jadi sebelumnya, pada tahun 2006 namanya Adi Electronic, itu hanya service tv saja. Terus berkembang, hingga akhirnya beralih fungsi jadi Mall Rongsok,” cerita Nurcholis. Selain yang dijualnya adalah barang-barang yang istimewa, mall yang satu ini juga sangat luar biasa lho karena tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat di Tanah Air, tapi juga luar negeri.

“Pembelinya banyak ada dari mana saja. Ibu rumah tangga, dari kedutaan, ada yang dari Jepang, Belanda, Jerman, Amerika. Mereka biasanya nyari barang antik dan sebagainya,” jelas Nurcholis. Jadi, nggak heran kalau Mall Rongsok ini disebut sebagai salah satu mall di Indonesia yang sudah mendunia.

Namanya juga barang bekas pakai, jadi soal harga jangan ditanya, harganya pasti tidak akan menguras kantong kamu. Setelah sukses dengan Mall Rongsok di kawasan Depok ini, rencananya Nurcholis Agi juga ingin membuka cabang di beberapa daerah. Ia mau jumlah karyawannya yang kini baru ada 11 orang semakin bertambah sehingga jumlah pengangguranpun akan sedikit berkurang.