Sukses

Lifestyle

Bersua dengan Para Perempuan yang Menyelam demi Hidup di Jepang

Fimela.com, Jakarta Mengingat Jepang, sebagian orang mungkin akan otomatis melambungkan khayal pada sederet bangunan tradisional bergaya khas, lengkap dengan balutan budaya yang masih kentara. Meski demikian, kamu jangan lupa kalau Jepang merupakan negara yang dirangkul lautan.

Karenanya, kawasan 'tepi' di sini terbilang unik untuk dijelajah. Bukan hanya soal panorama memukau garis pantai saja, namun juga kearifan yang dipelihara warga lokal. Berlokasi di pesisir timur Shima Peninsula, Toba merupakan rumah bagi Ama, tradisional free divers perempuan asal Jepang.

Para perempuan yang menyelam demi hidup di Jepang. (Amy Chyan)

Berdasarkan keterangan pimpinan Museum Toba Sea-Folk, sebagaimana dimuat Mashable.com, Ama mulai muncul di abad ke-18. Hingga kini jumlah Ama mencapai 600 penyelam dengan yang paling tua mencapai 82 tahun. Sudah bagian dari tradisi, para Ama tak menyelam menggunakan tangki oksigen.

Sebagaimana diwartakan Mashable.com, Ama bisa menyelam hingga kedalaman 20 meter dan setiap penyelam bisa muncul kembali ke permukaan dengan rentang waktu hanya 50 detik. Terdengar seru, namun para perempuan ini tak menjadi Ama untuk bersenang-senang.

Tangkapan yang didapat mereka setiap harinya, seperti dilaporkan Mashable.com, akan dijual. Dengan demikian, pemasukan untuk keluarga pun didapat dengan cara demikian. Kini, keberadaan Ama terancam karena jumlahnya yang terus berkurang akibat faktor usia dan perubahan iklim.

Para perempuan yang menyelam demi hidup di Jepang. (Amy Chyan)

Hasil tangkapan para perempuan yang menyelam demi hidup di Jepang. (Amy Chyan)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading