Fimela.com, Jakarta Kadang, ketika kamu sangat marah, ingin rasanya melontarkan sejuta kata kasar dan hujatan. Kamu bahkan ingin meraung dan menerkam siapa saja yang ada di hadapanmu. Semua barang rasanya ingin kamu lempar dan hancurkan. Tapi, di saat kamu ingin sekali berteriak dan berubah menjadi monster, yang hanya bisa kamu lakukan hanyalah menangis.
Baca Juga
Meneteskan air mata buat sebagian orang adalah lambang dari kelemahan. Padahal, meneteskan air mata bukan berarti kamu lemah dan ingin dikasihani. Karena itu, tak mengapa jika kamu ingin menangis saat emosi dan amarah memuncak.
1. Membanting barang dan menghancurkannya tak akan membuat masalah menjadi terselesaikan. Kamu justru hanya akan membuat masalah menjadi bertambah. Karena itu, menangis adalah salah satu cara yang paling aman untuk meluapkan emosi.
Advertisement
2. Menangis bukannya pertanda kamu lemah. Menangis adalah bahasa tanpa isyarat tubuh dan kata-kata yang menggambarkan betapa murkanya kamu kepada seseorang.
3. Karena dengan menangis, semua emosi terluapkan. Kamu mungkin akan merasa tercekat dan sulit mengatur napas saat menangis tersedu-sedu. Tapi semua ada prosesnya. Dengan berusaha mengatur napas, otomatis kamu juga mengatur emosimu. Kamu berusaha untuk menurunkan kembali emosimu ketika berusaha untuk berhenti menangis.
4. Karena menangis juga salah satu bentuk dari kekuatanmu. Ketika kamu menangis, kamu mengeluarkan semua emosi yang terpendam. Kamu menunjukkan betapa besarnya amarahmu hingga tak lagi sanggup diucapkan dengan kata-kata.