Jejak Islam di Negeri Seribu Menara

Fimela.com, Jakarta Mendengar Mesir, sebagian orang mungkin akan langsung mempersepsikan berbagai kebudayaan kuno dengan sejumlah legenda yang menyertai. Meski identik dengan dewa-dewa, negara yang berbatasan dengan Palestina ini pun nyatanya jadi rumah bagi para pemeluk Islam.

Bukan tanpa alasan Mesir disebut sebagai negeri seribu menara. Pasalnya, kamu bisa melihat julangan menara masjid hampir di seluruh penjuru. Di samping itu, negara yang dilalui aliran Sungai Nil ini pun merupakan tempat di mana masjid tertua di Afrika berdiri.

A photo posted by maulani zada furkon (@maulanizadafurkon) on Nov 15, 2015 at 9:35am PST

A photo posted by musabiq qibasum™ (@musabiq_habibie) on Jun 15, 2015 at 2:57pm PDT

A photo posted by a lost aussie in the big apple (@keshavlewis) on Oct 10, 2015 at 5:52pm PDT

Adalah Masjid Amr bin Ash, tempat peribadatan muslim yang telah ada sejak 21 Hijriah. Nuansa arsitektur Yunani yang bisa dilihat di beberapa sudut membuat paras masjid ini kian cantik. Jajaran lampu kuno di lorong-lorong bangunan menambah kesan autentik Masjid Amr bin Ash.

Selain itu, terdapat juga Ahmad Ibn Thulun. Masjid terluas di Kairo tersebut masih merupakan peninggalan kuno yang masih berdiri hingga kini. Dengan ornamen lampu dan kayu khas, masjid ini seakan mengukuhkankalau Islam telah lama menjadi napas kehidupan di Mesir.

Bukan hanya tempat ibadah, Mesir pun dikenal lewat salah satu universitas Islam tertua di Bumi, yakni Al Azhar. Lembaga pendidikan yang banyak diidamkan banyak orang ini jadi tempat di mana sejumlah ilmu agama dikaji. Dengan demikian, lengkap sudah penelusuran jejak Islam di negeri seribu menara.