Fimela.com, Jakarta Entah kenapa pikiran ini tidak bisa menjauh darimu, kamu yang sebenarnya bukanlah orang yang pertama atau orang terakhir yang memperkenalkanku kepada cinta. Tapi, tak dimungkiri bahwa mungkin kamu adalah satu-satunya mantan pacar yang mengajarkanku tentang apa itu kangen, kamu pula yang membuatku bisa merasakan sakitnya merindukan seseorang yang dulu begitu sangat penting buatku.
Baca Juga
Bukan tanpa sengaja aku memikirkanmu, hanya saja mungkin aku belum bisa melupakan kebiasaan-kebiasaanmu yang kini masih selalu kuingat. Maskipun begitu aku sadar bahwa kini kamu bukanlah lagi yang dulu, dan akupun tidak mau terus berada didalam masa lalu atau bayang-bayangmu. Hidup ini terus berjalan, terima kasih untukmu yang sudah mengajarkanku banyak hal, baik tentang cinta, benci, marah, dan kangen.
Masih belajar untuk melupakanmu. Awalnya aku pikir gampang, tapi ternyata tidaklah mudah untuk melupakanmu, kamu yang telah kuanggap sebagai mantan terindah. Kamu yang selalu ku doakan agar selalu mendapatkan kebahagiaan.
Advertisement
Ya, ternyata aku masih menyebutmu di dalam doa. Kamu dulu sangat berarti, meskipun sekarang kita sudah tak lagi bersama, namun rasa sayang itu memanglah masih ada, walaupun tak lagi sama. Jika bukan denganku, maka kamu harus bahagia dengan orang lain yang telah kamu pilih.
Mencintaimu ternyata lebih sakit dibandingkan dengan rasa kangen ini. Kita berpisah tentu saja karena sebuah alasan, saat kangen itu datang, aku selalu mengingat tentang alasan-alasan kenapa kita berpisah. Meskipun belum bisa melupakanmu, tapi rasanya cinta yang dulu itu sudah cukup kuberikan untukmu.