Fimela.com, Jakarta Warga Amerika Serikat masih syok dengan peristiwa pembantaian massal terbesar di negara tersebut, kasus penembakan Orlando. Peristiwa ini menghabisi nyawa sekitar 50 orang dan 53 lainnya terluka. Meski petinggi Biro Investigasi Federal (FBI) AS menerangkan jika pelaku, yakni Omar Matin terhubung dengan jaringan radikal via Internet. Nyatanya belum ada bukti kuat kalau Matin memang terlibat dengan Negara Islam untuk Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga
Presiden AS Barack Hussein Obama turut mengucapkan bela sungkawa pada para korban penembakan Orlando. Menurutnya, meski Matin, pada detik-detik terakhir mengatakan jika dirinya terlibat dengan ISIS, namun belum ada fakta yang memperkuat hal itu. "Tapi ini salah satu contoh kalau ekstremis bisa tumbuh di mana saja, bahkan di lingkungan rumah. Itu yang tengah ingin kami ketahui sejauh ini," ujar Obama seperti dilansir BBC.com, Senin (13/6/2016).
Advertisement