Fimela.com, Jakarta Jika kamu cukup rajin menjelajahi toko aplikasi, maka ada banyak aplikasi islami untuk anak. Salah satu aplikasi tersebut adalah Marbel Muslim Kids. Marbel Muslim Kids adalah aplikasi pendidikan islami yang ditujukan untuk anak usia empat sampai delapan tahun. Aplikasi ini membantu anak-anak belajar mengenai Islam dengan cara yang menyenangkan.
Baca Juga
Seperti yang dikutip dari Liputan6.com, materi belajar yang disajikan aplikasi ini ditampilkan dalam bentuk gambar dan animasi, sehingga dapat menarik minat anak-anak dalam belajar. Pilihan belajar yang ada di dalam aplikasi ini antara lain Rukun Islam, Malaikat dan Tugasnya, Huruf Arab, Nabi dan Rasul, hingga Tata Cara Wudhu.
Setiap materi pelajaran berisi penjelasan yang cukup singkat, sehingga dapat mudah dimengerti. Misalnya ketika kamu memilih "Rukun Islam", maka muncul keterangan 1 - 5 yang jika di-klik akan muncul penjelasan singkatnya. Hal serupa juga diterapkan untuk materi pelajaran lain.
Advertisement
Bagaimana, tertarik untuk mengunduh aplikasi ini? Marbel Muslim Kids saat ini sudah bisa kamu unduh di Google Play Store dan App Store. Berbeda dengan Android, Marbel Muslim Kids adalah aplikasi berbayar di perangkat iOS seharga Rp 15 ribu.
Kabar baik selanjutnya datang dari Kabupaten Musirawas Utara Sumatera Selatan, menurut Pemerintah, mulai tahun ajaran 2016/2017 biaya masuk sekolah dibebaskan untuk meringankan beban orangtua siswa. Wakil Bupati Musirawas Utara, Devi Suhartoni di Musirawas Utara menegaskan, tidak boleh ada pungutan sepeser pun dalam penerimaan siswa dan siswi baru di sekolah-sekolah pada 2016.
Peringatan itu telah disampaikan kepada seluruh kepala sekolah agar tidak memungut biaya apapun kepada orangtua calon siswa. Ia menegaskan, segala pungutan di sekolah yang berada di Musirawas Utara merupakan pungutan liar.
Tata cara penerimaan itu akan mengikuti instruksi wakil bupati, yaitu membebaskan biaya pada awal masuk sekolah. Begitu juga dengan murid berprestasi akan diberikan penghargaan. Pihak sekolah menyatakan bersedia menanggung segala biaya bagi anak berprestasi, baik di sektor olahraga maupun lainnya apabila hendak mengikuti perlombaan.
"Selain itu, sekolah tidak akan menerapkan LKS karena biaya LKS memberatkan wali murid setiap satu semester orangtua wali murid mengeluarkan Rp 300.000 lebih," ujar kepala sekolah tersebut.
Dan kabar baik terakhir mengenai lima mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya menciptakan robot medis yang mampu mensterilkan kamar operasi atau kamar bedah. Lima mahasiswa Vokasi Unair itu adalah Akhmad Afrizal, Mokhammad Deny, Rizky Altryara, Mokhammad Deny, dan Pratama Bagus yang mampu membuat alat pensteril kamar operasi.
Dikutip dari Antara, karya yang berhasil menerima dana hibah bidang Karsa Cipta dari Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam ajang tahunan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-KC) 2016 itu, ia mengatakan alat itu berguna untuk melakukan strerilisasi ruangan.
"Alat medis maupun ruangan yang digunakan untuk proses perawatan pasien dinilai masih terkontaminasi, sehingga dengan sterilisasi alat ini, maka dapat menghindarkan pasien dari kontaminasi bakteri maupun virus," katanya pula.
Rekannya satu timnya Mokhammad Deny mengakui secara keseluruhan robot ini belum siap untuk diproduksi secara massal, sehingga masih harus terus dikembangkan dan diuji lagi.
"Ke depannya Luvizer diharapkan dapat benar-benar diaplikasikan secara luas, sehingga mampu meningkatkan efektivitas paparan radiasi germicidal pada ruang operasi," ujarnya pula.