Fimela.com, Jakarta Adalah Omar Mir Seddique Mateen, warga Amerika Serikat yang diidentifikasi sebagai tersangka penembakan massal di salah satu kelab gay di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Berdasarkan laporan USA Today, tindakan brutal yang terjadi pada Minggu (12/6) dini hari tersebut setidaknya menewaskan 50 orang dan membuat 53 lainnya luka-luka.
Agen Spesial FBI Ron Hopper menuturkan, sebagaimana dimuat Buzzfeed, selama penyerangan berlangsung, Mateen menelepon 911 dan menjanjikan kepatuhannya pada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Lelaki berusia 29 tahun yang memegang senapan tipe AR-15 tersebut terbunuh di Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah tim SWAT menyerbu, jelas Hopper seperti dimuat Guardian.
Advertisement
Baca Juga
Menurut NBC News, Mateen lahir dan dibesarkan di New York hingga keluarganya pindah ke Port Sr. Lucie di timur Florida. Lelaki keturunan Afghan tersebut telah bekerja sebagai penjaga keamanan di salah satu perusahaan di Florida sejak 2007.
Washington Post mewartakan, pada 2009, Mateen menikahi seorang perempuan di New Jersey, namun ditinggalkan sang istri setelah beberapa bulan karena mulai bertindak kasar secara fisik. "Ia memukulku. Ia akan pulang ke rumah dan mulai memukuliku karena pakaian kotor tak juga selesai ku kerjakan atau hal semacam itu," ungkap perempuan yang tak disebutkan namanya tersebut.
Seperti dilaporkan Buzzfeed, FBI pernah menginvestigasi Mateen dua kali sebelum tragedi berdarah Minggu dini hari itu terjadi. Pertama di tahun 2013, kemudian pada 2014. Keduanya terkait kemungkinan Mateen terlibat dengan jaringan teroris. Namun karena tak menemukan cukup bukti, pihak FBI pun menutup kasus tersebut.
Di samping itu, sebagaimana dimuat Buzzfeed, catatan juga menunjukkan lelaki tersangka penembakan masal di kelab gay di Orlando tersebut berganti nama dari Omar Mir Seddique menjadi Omar Mir Swddique Mateen pada 2006. Seddique Mateen itu sendiri merupakan nama dari sang ayah yang diketahui memberi dukungan penuh pada gerakan Taliban.