Fimela.com, Jakarta Menjalani hari saat Ramadan di Tanah Air mungkin sudah terbiasa. Kamu yang sudah berpuasa sejak kecil pastinya tak lagi kaget dengan perubahan suasana saat memasuki Bulan Suci. Meskipun tetap harus kuliah dan bekerja, kamu masih bisa bertahan lantaran banyak teman lain yang juga menjalani kewajiban di bulan ini.
Baca Juga
Tapi, apa jadinya kalau kamu sedang berada di satu negara, dengan pemeluk Islam yang minoritas? Salah satu mahasiswa asal Indonesia, Anisa Padang Pelangi, kini sedang menjalani tahun ketiganya di Jepang. Mahasiswi yang akrab disapa Angi ini kuliah di Aichi Univerisity, di Nagoya. Meskipun sudah cukup lama tinggal di Jepang, ternyata menjalani Ramadan di negeri orang tak semudah itu. Angi menceritakan pengalamannya saat berpuasa di Jepang.
1. Jumlah orang Jepang yang memeluk agama Islam tidak banyak. Jadi, kamu harus berpuasa dan menjalankan ibadah sendirian.
Advertisement
2. Perbedaan waktu dengan Indonesia juga menjadi salah satu alasan berpuasa di Negeri Sakura sangat spesial. Ramadan kali ini jatuh pada musim panas. Di mana, waktu puasanya lebih panjang di bandingkan dengan musim lainnya. Subuh di Nagoya pukul 2.58 dan maghrib pukul 7.05 waktu setempat. Tiga kali mengalami puasa di Jepang sejak 20013, Ramadan jatuh di musim panas. Tapi, sepertinya Ramadan selanjutnya bisa bergeser ke musim dingin, di mana waktu malam lebih panjang.
3. Karena hanya kamu yang puasa, kegiatan di kampus sama sekali tidak berubah. Kadang, kegiatan atau jadwal kampus berbarengan dengan hari penting Islam. Misalnya, ada ujian di hari lebaran. Di samping itu, kegiatan kerja sambilan pun tidak berubah.
4. Karena cuma kamu yang berpuasa, kamu akan merasakan semuanya sendirian. Apa lagi kalau kamu juga tinggal sendiri. Puasa sendirian. Sahur sendirian. Buka puasa pun harus sendirian.
5. Akan ada banyak orang yang bertanya, tentang apa itu puasa. Terlebih, Angi pernah ditanya kenapa muslim sangat suka 'menyiksa dirinya sendiri.' Dan kamu harus menjelaskan kepada mereka dengan sabar dan perlahan-lahan.
6. Tapi, semua itu tak mustahil kamu jalani. Makanan halal di Jepang juga tersedia. Atau, kamu bisa membuatnya sendiri di rumah.
7. Ketika ada banyak pertanyaan soal Islam dalam benak, kamu tak perlu bingung. Karena, di Jepang ada yang namanya Islamic Centre of Japan.
8. Kamu juga bisa ibadah di masjid! Ada banyak masjid di Nagoya. Seperti Masjid Nagoya dan Gifu. Masjid Gifu ini bukan hanya rumah ibadah, tapi juga The Muslim Culture Center.