Fimela.com, Jakarta "Ini salah satu masjid tertua di Jakarta," tutur Musa, salah satu penjaga Masjid Jami Matraman kala disambangi tim Bintang.com, Kamis (26/5). Seakan membenarkan ucapan lelaki yang kerap mengumbar senyum tersebut, arsitektur masjid yang beralamat di Jalan Matraman Masjid no. 1 Menteng, Jakarta Pusat, tersebut memang bisa dibilang kuno.
Meski demikian, bukan berarti parasnya tak memukau. Tanpa repot menyertakan banyak ornamen, Masjid Jami Matraman nampak megah, namun sederhana di saat bersamaan. Putih yang mendominasi rupa dengan sesekali digoreskan hijau dan cokelat, masjid dua lantai ini tak sekedar jadi tempat beribadah.
Advertisement
Baca Juga
"Cerita dari orang dulu, masjid ini pernah jadi tempat bersembunyi pribumi dari kejaran Belanda," sambung Musa. Telah berdiri sejak 1837, tak heran kalau bangunan peninggalan Sultan Agung Mataram ini merupakan saksi biksu dari sejumlah kejadian bersejarah.
Telah mengalami pemugaran di sana-sini, namun terdapat sejumlah bagian masjid yang masih asli. Bentuk jendela, serta jadwal salat merupakan dua penyusun orisinal masjid yang berada di persimpangan jalan tersebut. Atap bangunan yang terbilang pendek tak membuat hawa panas menetap di dalam bangunan.
Sekali lagi, kesan sederhana memenuhi lantai satu Masjid Jami Matraman. Kalau di masjid lain biasanya kaligrafi mendominasi, di sini ornamen tersebut hanya bisa dijumpai di dinding dekat mimbar. Nuansa nyaman yang ditimbulkan, serta refleksi matahari yang menembus kaca jendela beragam rupa, sanggup mengantarkan tenang di antara bising dan kesemerawutan ibu kota.