Fimela.com, Jakarta Kematian gorila jantan bernama Harambe kini menyita perhatian masyarakat dunia. Gorila jantan yang saat ini sudah hampir punah tersebut merupakan penghuni Kebun Binatang Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Harambe terpaksa ditembak tewas pada Sabtu (28/5/2016) setelah seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun terjatuh ke dalam kandang Harambe.
Baca Juga
Keputusan menembak mati Harambe pun disayangkan oleh banyak pihak. Bahkan para netizen pun menyalahkan kedua orangtua si anak yang tidak mengawasi buah hatinya dengan baik hingga bisa jatuh ke kandang gorilla. Michelle Gregg (32) dan Deonne Dickerson (36), orangtua anak laki-laki yang jatuh ke kandang gorila tersebut kini menyita perhatian publik, apalagi ternyata Michelle Gregg memiliki catatan kriminal yang panjang.
Advertisement
Dickerson memiliki beberapa catatan kejahatn seperti pencurian, pelanggaran kepemilikan senjata api, perdagangan narkoba, perilaku tidak tertib, dan penculikan. Pada tahun 2006 Dickrson dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun. Namun dalam beberapa gambar yang diposting di Facebook Dickerson memperlihatkan bahwa ia telah berubah, ia tampak menjadi seorang ayah yang baik bagi anak-anaknya.
Namun tetap saja masyarakat masih menyalahkan pasangan tersebut karena lalai menjaga anak mereka sehingga bisa terjatuh ke kandang gorilla yang kini sudah berusia 17 tahun. “Saya pikir mereka harus bertanggung jawab. Karena sebagai orangtua Anda harus mengawasi anak Anda setiap saat,” ujar Villanueva, seorang ibu dari dua anak Erlanger, Kentucky, yang memulai membuat gerakan ‘Keadilan untuk Harambe’.
Kini gerakan ‘Keadilan untuk Harambe’ di media sosial telah didukung oleh 4.000 orang lebih yang berasal dari seluruh dunia. Selain itu, dalam situs Change.org lebih dari 115.000 orang kini telah menandatangani petisi sebagai seruan untuk ibu dan ayah dari anak yang jatuh ke kandang gorilla untuk bertanggung jawab atas kematian Harambe.