Fimela.com, Jakarta Meski sudah berkepala dua, rasanya kamu tidak begitu mengenal dirimu sendiri. Tentu kamu tahu nama, tempat tinggal, dan siapa kedua orangtuamu. Tapi, kamu belum menemukan apa saja yang kamu inginkan di dunia ini. Kamu belum menentukan tujuan dan target hidup.
Baca Juga
Dibandingkan dengan orang lain yang telah menentukan 'tempat' di mana mereka pantas untuk berada, kamu bahkan belum tahu di mana kamu ingin bekerja. Di lingkungan seperti apa, dan siapa pendamping yang pantas buat di masa depan nanti. Meskipun kamu belum menemukan jati dirimu, tak perlu terburu-buru. Kenapa?
1. Kamu masih punya waktu untuk mencari dan menggali potensi diri. Meskipun kamu sudah taman kuliah, ada banyak hal yang harus kamu pelajari di dunia kerja.
Advertisement
2. Melihat kehidupan orang lain boleh saja, selama itu menjadi motivasi dan pembelajaranmu dalam hidup. Tapi kalau hanya menimbulkan iri apa lagi dengki, lebih baik fokus saja dulu dengan kehidupanmu. Ada banyak hal yang harus kamu tata dalam hidup.
3. Melakukan percakapan bukan hanya kepada orang lain. Coba tanyakan kepada dirimu sendiri. Misalnya, tanyakan pendapat hati nuranimu ketika kamu menemukan sebuah ide atau pendapat tentang suatu hal. Semakin dalam dan semakin banyak percakapan antara dirimu sendiri terjadi, kamu akan lebih mengenal siapa dirimu.
4. Jangan anggap orang-orang yang sukses itu sudah mengenal diri mereka sepenuhnya. Bisa jadi mereka hanya mengikuti zaman. Zamannya startup ya mereka juga ikutan bikin. Tanyakan dulu kepada dirimu, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan.
5. Menemukan jati diri tidak seperti mencari informasi lewat Paman Google. Upayanya bisa saja sama. Tapi prosesnya jauh lebih panjang. Kamu harus mengalami. Tak bisa hanya menyelami cerita dan kisah dari orang lain.
6. Karena jati diri itu ditemukan. Bukan hanya dicari dan dibuat-buat. Banyak orang yang menciptakan dirinya sendiri. Bukannya salah. Tapi kadang ciptaan mereka tak sama dengan jiwa yang mengendap dalam tubuh mereka.
7. Jangan takut. Banyak orang yang baru menemukan passionnya di usia 40 tahun. Ada juga yang di usia 50 tahun. Hal yang paling penting bukan kapan kamu menemukan jati diri. Tapi ingin atau tidak. Karena di mana ada keinginan, di situ ada jalan.