Fimela.com, Jakarta Masyarakat Indonesia nampaknya tidak akan pernah melupakan kasus pemerkosaan yang menimpa Yuyun (14 tahun), siswi kelas II SMP Negeri 5 Rejang Lebong. Bocah yang tinggal di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu itu diperkosa oleh 14 remaja berusia di bawah 20 tahun, sadisnya setelah diperkosa tubuh Yuyun dibuang ke jurang sedalam lima meter.
Baca Juga
Peristiwa tragis yang terjadi pada 2 April 2016 itu hingga kini masih ditangani oleh pihak kepolisian. Sementara itu, bukan hanya menyoroti kasus yang menimpa Yuyun, masyarakat pun penasaran dengan profil lingkungan tempat tinggal Yuyun. Dan ternyata sebuah fakta mengejutkan diungkapkan oleh Women Crisis Center (WCC) Bengkulu.
Dilansir dari Liputan6.com, 2016 ini WCC mencatat bahwa di Bengkulu ada sembilan kasus kekerasan seksual pemerkosaan, termasuk kasus yang menimpa Yuyun. Yang paling menyedihkan, kejahatan seksual di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, sepanjang 2016 ini menimpa anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Jika melihat data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu maka kampung halaman Yuyun memang termasuk ke dalam wilayah yang masih jauh dari sejahtera.
Advertisement
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Aden Gultom, mengatakan secara keseluruhan Kabupaten Rejang Lebong hanya memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 66 poin. "Jika menelisik lebih lanjut per desa maka di tempat tinggal korban, yakni Padang Ulak Tanding. Angka IPM ini akan jauh lebih rendah, karena jauh dari akses pelayanan dasar yang berada di ibu kota kabupaten," jelas Aden seperti dikutip dari Antara, Senin (9/5/2016).
Lebih lanjut Aden menjelaskan bahwa di kampung halaman Yuyun, tingkat pendidikannya masih sangat rendah. Mayoritas masyarakatnya hanya mencicipi pendidikan dasar, yakni sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama. "Tingkat pendidikan erat hubungannya dengan kesehatan dan perekonomian. Semakin tinggi tingkat pendidikan harapannya juga meningkatkan sisi moral, akhlak dan keagamaan," ujar Aden.
Selain faktor IPM, permasalahan sosial di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pun semakin memprihatinkan lantaran prasarana dasar, seperti infrastruktur jalan, pusat kesehatan, dan listrik masih sangat rendah. “Para pelaku kriminal nyaman dengan masyarakat yang ada di daerah itu. Ini merupakan faktor sosial yang sangat kompleks dan harus dibenahi," pungkas Aden.