Fimela.com, Jakarta Adalah Pesawat Etihad Airways EY-474 dengan rute penerbangan Abu Dhabi-Jakarta yang alami turbulensi pada Rabu (4/5) silam. Sebagaimana diwartakan Liputan6.com, akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00-14.00 WIB tersebut, setidaknya 31 penumpang terluka.
Terkait kejadian tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) lewat situs resminya, bmkg.go.id menyatakan, sebagaimana dimuat Liputan6.com, kekuatan goncangan turbulensi ini berada di tingkat severe atau parah.
Advertisement
Baca Juga
"Pada level ini menurut Federal Aviation Adminstration (FAA) pesawat mengalami perubahan ketinggian dan arah yang besar sehingga tak dapat terkontrol dalam beberapa saat," tulis BMKG, Minggu (8/5), sebagaimana dimuat Liputan6.com.
Lebih lanjut BMKG menjelaskan, fenomena turbulensi ini terjadi pada daerah bercuaca cerah. Pada umumnya, turbulensi akibat konvektif mampu diantisipasi pilot karena pesawat akan berusaha menghindari awan CB yang terdeteksi radar di kokpit.
Berdasarkan analisis citra satelit Himawari 8 produk jenis awan dan kanal 8,9,dan 10, EY-474 tak memasuki awan CB pada jalur penerbangan. Liputan6.com memuat, turbulensi tingkat severe ini diduga sebagai kombinasi antara gelombang dekat Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera bagian Selatan dan awan CB di sekitar jalur penerbangan EY-474.