Fimela.com, Jakarta Uang dan teknologi, dua kebutuhan yang rasanya tak bisa ditinggal oleh penghuni Bumi, terlebih bagi masyarakat dewasa ini. Namun tentu saja hidup tak bisa dilihat hanya dari satu sudut pandang. Bertebaran di banyak sudut, sejumlah 'komuniti' masyarakat masih menjalani keseharian berbeda dengan orang kebanyakan.
Baca Juga
Satu dari sekian banyak komunitas masyarakat tersebut berada jauh di ketinggian Himalaya. Hidup dengan kungkungan puncak gunung megah berselimutkan salju, suara embik kambing, dan angin yang begitu kencang berhembus untuk memaksa masuk ke balutan busana nan rapat, 'tradisi' nomad masih jadi pilihan beberapa keluarga.
Seorang fotografer, Car Vinton, melakukan perjalanan ke daratan di mana langit begitu dekat untuk lebih intim dengan serba-serbi kehidupan bangsa nomad Himalaya. Selain menghindari pemakaian teknologi, salah satu warga suku lokal, Chang Tang-Pa, mengatakan kepada Car kalau ia juga tak membutuhkan uang untuk hidup.
Advertisement
Sebagaimana dimuat Daily Mail, keluarganya hidup dengan cara bertukar barang kebutuhan dengan suku lain atau menjual kambing peliharaan. Jauh dari definisi mewah dan mapan masyarakat sekarang, berikut potret suku di 'atap dunia'.