Fimela.com, Jakarta Adalah Tsukimi Ayano, seniman asal Jepang yang memenuhi desa Nagaro di selatan Jepang dengan kerajinan tangan berupa boneka. Berdasarkan laporan Daily Mail, perbuatan itu dilakukan untuk mengganti figur tetangganya, baik bagi mereka yang meninggal atau pindah rumah.
Dengan jalan-jalan yang terlihat tak terurus, lengkap dengan sejumlah toko dan rumah tertutup berumput tinggi, kawasan ini hampir 'menyelesaikan' proses untuk jadi 'desa hantu'. Lebih lanjut Daily Mail mewartakan, karena tak ada anak kecil yang tersisa, sekolah dasar di sini sudah tutup sekitar 4 tahun silam.
Advertisement
Baca Juga
Sekarang, Tsukimi jadi warga paling muda di Nagaro. Ia pindah dari Osaka untuk menjaga sang kakek yang telah memasuki usia 87 tahun. "Mereka (boneka) membawa memori kembali. Dulu perempuan itu biasa datang untuk mengobrol dan minum teh. Boneka itu mengingatkanku saat ia masih hidup, " ucap Tsukimi kepada Daily Mail.
Karena dibuat sealami mungkin, boneka-boneka itu berada di tiap sudut desa, termasuk jalan, lahan pertanian, di bawah pohon, pemberhentian bus, juga di mana pun lokasi yang memungkinkan untuk ditempati penduduk lokal kala masih bertinggal di sana.
Daily Mail memuat, setelah Perang Dunia II, warga Jepang berbondong-bondong meninggalkan desa 'pinggiran' untuk hijrah ke kota besar dan mencari pekerjaan. Karenanya, tak heran kalau sekarang banyak kawasan terabaikan. Ketika Tsukumi kembali 15 tahun lalu, ia kaget mendapati lenggangnya sudut-sudut desa. Sekarang, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, sudah ada 100 boneka di antara Nagaro dan desa sebelah, Shikoku.