Fimela.com, Jakarta Selamat Hari Kartini, semua. Di hari ini kita memperingati kelahiran salah satu pahlawan nasional Indonesia yakni Raden Ajeng Kartini. Jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan dan kesetaraan perempuan serta lelaki patut dihargai. Berkatnya, wanita negeri ini dapat bersekolah dan bisa bekerja di ruang publik yang sama dengan pria. Namun perjuangan Ibu Kartini harus berhenti setelah dia melahirkan putra pertamanya. Dia menderita preeklamsia dan akhirnya meninggal di usia yang cukup muda, 25 tahun.
Baca Juga
Apa sih preeklamsia itu? Menurut catatan dari wikipedia.org, preeklampsia adalah sindrom tekanan darah tinggi saat kehamilan yang terjadi akibat kenaikan kadar protein dalam urin dan terjadi pembengkakan pada tungkai. Penyebab utama preeklampsia ini belum diketahui sehingga kemunculannya sulit dicegah. Jika preeklampsia tambah parah saat kehamilan maka bisa menyebabkan kematian. Gejala sindrom ini bisa dilihat saat kandungan menginjak usia 20 minggu. Biasanya terjadi sakit kepala pada ibu hamil terutama di sekitar dahi. Ada pula rasa nyeri di antara perut dan dada.
Advertisement
Selain gejala itu ada pula gangguan penglihatan, mual, gangguan pernafasan, dan kesadaran. Preeklampsia juga bersamaan dengan kenaikan berat badan. Duh, seram ya. Agar terhindar dari preeklampsia sebaiknya ibu hamil mengawasi makanan yang diasup. Selain itu juga istirahat dengan benar. Semoga tidak ada lagi preeklampsia menimpa wanita Indonesia seperti yang dialami Ibu RA Kartini.