Fimela.com, Jakarta "This is not meth," quote yang sangat akrab di telinga jika kamu menyukai film dengan judul Breaking Bad. Melalui film inilah sebuah kedai martabak lahir di bilangan Tebet Jakarta Selatan. Konsep berbeda yang diusung oleh Michael Kartawidjaya ini tentunya menjadi senjata ampuh yang membuat masyarakat melirik hidangan unik yang ditawarkan.
Baca Juga
Jika kamu penggemar makanan manis, Martabak Lab menyajikan varian menu yang sanggup membuat kamu menegak air liur. Martabak red velvet yang menggugah selera dengan porsi jumbo merupakan pilihan menarik untuk disantap bersama teman saat matahari mulai 'berjalan' kembali ke tempat peristirahatan.
Advertisement
Untuk kamu yang menyukai martabak manis tak biasa, Black Crystal bisa menjadi pilihan yang tepat. Rasa manis khas martabak akan meleleh di lidahmu. Jangan lupakan sensasi crispy yang akan menyelimuti indera perasamu karena efek dari remahan Lindt dan Tango yang ada di dalamnya.
Jika kamu tak menyukai hidangan manis, ada menu yang unik selain martabak telur yang biasa dijual. Martabak Tipker! Nama tersebut diambil dari kata Tipis dan Kering. Bukan hanya sekedar panggilan, hidangan ini memang tipis dan kering. Namun jangan pernah meremehkan martabak ini, ya! Dengan isian daging dan keju, si Tipker ini sanggup buat kamu kembali ke Martabak Lab untuk kesekian kali.
Kejutan tak hanya sampai di sana. Mungkin kamu akan merasa tergelitik untuk mencoba menu lain seperti martabak rendang dan martabak teriyaki. Serangkaian menu unik bisa didapatkan untuk kamu yang menggilai pancake asal Indonesia ini.
"Menu martabak yang spesial ini saya buat sendiri. Tiba-tiba kepikiran aja sih, kayaknya enak nih kalau martabak dicampur keju sama daging. Atau martabak dicampur sama rendang," ungkap Michael selaku owner dan CEO Martabak Lab pada Bintang.com.
Jika kamu merupakan Martabak Hunter, Martabak Lab bisa menjadi tempat kamu mencoba rasa baru yang belum pernah ada sebelumnya. Mau martabak manis dan asin, kedai ini bisa menjadi surga tersendiri untuk kamu.