Fimela.com, Jakarta Meski kadang kamu merasa sangat lelah dan kadang marah-marah di kantor, pekerjaan ini bukanlah menjadi salah satu hal yang kamu benci. Kamu mungkin kerap beradu argumentasi dengan rekan-rekan kerja di kantor. Kamu juga kadang merasa sangat pusing dan dikejar-kejar oleh waktu.
Baca Juga
Tapi, bukan berarti kamu membenci pekerjaanmu. Justru, ada beberapa tanda yang menjadi sinyal kalau diam-diam kamu sebenarnya mencintai pekerjaanmu.
Kamu terus memikirkannya. Pulang dari kantor, kamu memang merasa sangat lelah. Tapi, usai membersihkan tubuhmu dan menjatuhkan badan di atas kasur, kamu justru memikirkan pekerjaanmu. Meski lelah dan kerap merasa pusing karena pekerjaan, kamu toh pada akhirnya tetap memikirkan pekerjaanmu sebelum tidur.
Advertisement
Email masuk membuatmu tersenyum ceria. Tak semua orang tersenyum saat menerima sebuah email mengenai pekerjaan. Tapi kamu, seperti mendapatkan pesan singkat dari pacar, justru sangat merasa senang mendapatkan email. Kamu jadi bersemangat untuk langsung membalas email tersebut.
Kamu tak pernah bisa menunggu hari esok. Saat malam tiba dan kamu sudah siap untuk memejamkan mata, rasanya waktu 7 atau 8 jam terlalu lama buatmu untuk terlelap. Kamu pun jadi tidak bisa tidur dan menunggu matahari pagi menyapa kembali. Dan kamu bangun sangat pagi, bersiap untuk pergi ke kantor.
Kangen bekerja saat liburan. Akhirnya kamu mendapatkan libur panjang! Kamu memutuskan untuk berlibur ke sebuah pulang indah bersama keluarga atau teman. Tapi, baru saja berlibur dua hari, kamu sudah kangen dengan pekerjaanmu di kantor. Kamu jadi bertanya-tanya, kenapa tak ada email masuk. Kamu juga jadi ragu, pekerjaanmu yang di-handle orang lain bakal tetap berjalan dengan lancar.
Tak pernah mengeluh meski bekerja sangat keras. Kamu bekerja keras saat bekerja di kantor. Di saat semua orang mengeluh saat harus telat pulang kantor, kamu masih sibuk memikirkan strategi dan mengerjakan pekerjaanmu. Bahkan, ketika pekerjaanmu sudah rampung, kamu rela menawarkan bantuan kepada rekan lain yang masih terus bergulat dengan pekerjaan. Kamu lelah. Kedua kaki rasanya ingin kamu 'copot.' Tapi selelah apa pun kamu, tak ada keluh kesah yang keluar dari mulut.