Fimela.com, Jakarta Tren dari segala bidang nampaknya telah 'menghipnotis' banyak orang untuk menjadi konsumtif dan berlomba-lomba memiliki gaya hidup yang tinggi. Mulai dari tren pakaian, jalan-jalan ke luar negeri, nongkrong bareng di kafe mewah, hingga punya aksesoris mahal yang harganya sama dengan satu mobil.
Baca Juga
Gengsi, rasanya telah merasuk ke jiwa banyak orang. Akhirnya, sebagian dari mereka mati-matian berusaha menyamakan 'derajat' dengan orang lain yang hidup bermewah-mewah. Padahal, gengsi hanya akan membuatmu kian terjerat. Kamu lupa dengan kewajiban, keluarga, mimpi, bahkan pekerjaan. Berikut ini enam alasan kamu harus melupakan gengsi dan mulai berhemat.
Terlihat kaya, tapi banyak utang. Jangan tertipu oleh penampilan. Mereka yang nongkrong di kafe dan mal-mal mewah belum tentu punya uang banyak. Mereka yang pakai baju bermerk dan bergaya lavish juga belum tentu beli pakai uang mereka sendiri. Banyak orang yang ingin menyamakan 'derajat' menggunakan segala cara, termasuk berutang. Jangan sampai kamu terlilit utang demi memenuhi gaya hidup yang mewah.
Advertisement
Hanya kepuasan sementara. Dunia yang gemerlap mungkin menyenangkan. Seperti 'surga' di bumi, dunia yang sungguh glamor ini seperti menahanmu untuk keluar dan berpijak di dunia nyata. Tapi, kepuasan dan keasyikan di dunia ini hanya sementara. Usai kamu menghabiskan seluruh hartamu untuk kehidupan yang mewah, kamu hanya bisa gigit jari karena tak ada lagi tabungan untuk hidup.
Beda orang kaya dan 'seakan-akan' kaya. Orang yang hidupnya selalu megah dari ujung kepala hingga ujung kaki belum tentu benar-benar kaya. Justru, mereka yang benar-benar punya bisnis yang maju dan sukses berpenampilan lebih sederhana dan tidak pernah berlebihan. Kenapa? Karena mereka terlalu sibuk dengan belajar dan memperkaya diri. Bukan penampilan.
Check out our fanpage >> https://t.co/w3D7f10jQE #cars #automobile #luxury #sportscar #rich pic.twitter.com/SZrLJfJxfK
— Autonomik Cars (@AutonomikCars) April 13, 2016
Teman yang baik tak melihat isi kantongmu. Kamu gengsi dengan teman-teman yang selalu ganti ponsel mahal dan canggih tiap hari? Malu memakai baju tak bermerk seharga sebuah motor? Asal kamu tahu, teman yang baik tak akan pernah melihat isi dompet dan berapa harga sepatu serta kaus yang kamu pakai. Mereka ingin kamu yang selalu ada di kala susah dan senang.
Hukumnya, pengeluaran tak boleh lebih dari pemasukan. Tidak pernah ada orang yang menghambur-hamburkan uangnya, tapi tetap saja kaya. Kalau kamu pernah melihat anak-anak muda yang selalu hura-hura dan 'bakar duit' di media sosial, jangan cepat percaya. Sekali pun benar, berarti pengeluaran mereka yang miliaran rupiah itu hanya sekian persen dari seluruh pendapatan mereka per bulan. Artinya, kalau kamu memang ingin kaya, ingat hukum yang selalu berlaku; pengeluaran harus lebih kecil dari pemasukan.
Masih ada mimpi yang harus kamu kejar. Memikirkan mobil, sepatu, baju, perhiasan, dan segala aksesoris mahal yang tak sanggup kamu beli hanya membuang waktumu. Lebih baik, kamu memikirkan bagaimana caranya berbisnis yang benar sehingga kamu puunya uang untuk mewujudkan semua keinginanmu.