Fimela.com, Jakarta 10 Warga Negara Indonesia yang tengah disandera kelompok garis keras Abu Sayyaf, dipastikan dalam kondisi baik. Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo. "Kondisi 10 WNI baik-baik saja sampai saat ini. Sehat wal afiat," kata Widodo di Kementerian Pertahanan. Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta , Jumat (8/4).
Baca Juga
10 Warga Negara Indonesia yang tengah disandera kelompok garis keras Abu Sayyaf, dipastikan dalam kondisi baik. Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo. "Kondisi 10 WNI baik-baik saja sampai saat ini. Sehat wal afiat," kata Widodo di Kementerian Pertahanan. Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta , Jumat (8/4).
Disinggung soal perkembangan proses pembebasan 10 WNI tersebut, Widodo menolak berkomentar. Menurutnya yang berhak memberi pernyataan adalah pihak Kementerian Luar Negeri. "Kementerian Pertahanan berkomitmen setiap hari berkomunikasi kepada Kementerian Pertahanan Filipina. Kita juga komitmen satu pintu yang akan mengeluarkan statement soal ini, yaitu Kementerian Luar Negeri. Semua informasi dari kementerian pertahanan kami langsung informasikan ke Kemenlu," tuturnya.
Advertisement
Seperti diketahui, Kapal tongkang Anand 12 dan Brahma 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara yang bertolak dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina dibajak kelompok Abu Sayyaf. Kapal Brahma 12 sudah lebih dahulu dilepas dan kini berada di tangan otoritas Filipina. Sementara 10 WNI ABK Anand 12 hingga saat ini masih disandera kelompok Abu Sayyaf.
Kapal Brahma 12 sudah lebih dahulu dilepas dan kini berada di tangan otoritas Filipina. Sementara 10 WNI ABK Anand 12 hingga saat ini masih disandera kelompok Abu Sayyaf.
Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 15 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar. PT Patria Maritime Lines, perusahaan tempat 10 pekerja WNI tersebut menyatakan kesiapannya untuk membayar uang tebusan. (Dadan)