Fimela.com, Jakarta Kamu pasti masih ingat, beberapa waktu lalu netizen Indonesia dikejutkan dengan 'penampilan baru' status-status Twitter Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Di luar bayangan militer yang rata-rata kaku, galak, serta menyeramkan. Status tersebut justru terlihat segar, kekinian, cerdas, berbobot, dan sangat menghibur jagat dunia maya. Tak sampai sepekan Twitter beralamat akun @_TNIAU itu langsung difollow ribuan orang.
Semua bermula dari status @_TNIAU yang menanggapi komentar dari pegiat wanita Ratna Sarumpaet di sebuah diskusi berjudul 'Jakarta Tanpa Ahok'. Ratna yang punya sentimen pribadi pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tiba-tiba mengatakan, TNI sebagai lembaga yang bisa dibeli untuk kepentingan elit dan penguasa. Ibu dari aktris Atiqah Hasiholan ini protes sebab TNI ikut serta dalam menertibkan Kalijodo yang digusur oleh Ahok.
Advertisement
Pernyataan Ratna itu dimuat di sejumlah media. Tak terima dengan ucapan aktivis wanita itu, TNI AU membuat status dan me'mention' Ratna agar menunjukkan kuitansi atau tanda bukti apa pun jika benar TNI telah dibeli.
"Kenapa kami tanggapi? Kami merasa menjadi bagian dari TNI," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto. Diakui oleh Dwi, rasa geram karena melibatkan militer dalam ranah politik praktis pasti ada. Namun Dirinya dan jajaran TNI AU mencari cara agar 'pembalasan' ini terlihat tetap sopan dan elegan.
Baca Juga
Dalam benak kamu pasti bertanya, buat apa bersopan-sopan kepada orang yang telah dengan sengaja memfitnah kita? Itulah bedanya TNI AU dengan kamu. Di tangan Marsma Dwi, TNI AU berbenah dan ganti image jadi lebih santun, cerdas, ramah, namun tetap kritis.
Bintang.com melayangkan ingatan tahun lalu, saat Marsma Dwi baru dilantik jadi Kadispen, tepatnya pada 23 April 2015. Di Gedung Griya Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta, bapak murah senyum ini memberikan sambutan pertamanya. "Saya akan mendekati sahabat-sahabat jurnalis. Saya akan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan sahabat wartawan untuk berbagi informasi seputar TNI AU," kata pria kelahiran 20 Mei 1958 itu.
Marsma Dwi menepati ucapannya. Lelaki berkumis tipis itu memang mengamalkan salah satu sifat tentara Indonesia yakni jujur dan santun. Kadispen yang berwibawa, admin Twitter yang cerdas, lucu, dan digandrungi netizen, Bulan Dirgantara, banyak banget yang Bintang.com ingin tahu soal TNI AU. Disambangi Bintang.com di tempat kerjanya, Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, Marsma Dwi bercerita banyak hal soal pasukan 'Swa Bhuwana Paksa' dan keteguhan TNI AU menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nyesel kalau gak simak!
Advertisement
TNI AU Kini dan Persiapan Bulan Dirgantara
Pak Dwi, ceritakan dong soal fakta-fakta TNI AU terkini yang gak diketahui masyarakat?
Baik. Jadi begini, sebelumnya saya mau membagi zona TNI menjadi 3, yakni ada TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Masing-masing dari kami menjaga wilayah darat, laut, dan udara NKRI dari serangan hingga pertahanan terhadap musuh datang dari luar negara. Menjaga pula keutuhan NKRI dari pencaplokan luas wilayah yang kadang suka dilakukan oleh negara lain.
Perlu diketahui, Indonesia terdiri dari 1/3 wilayah darat, 2/3 wilayah laut, dan 3/3 wilayah udara. Bisa dibayangkan betapa besar luas negara yang harus kami jaga dari angkasa. Tentunya dalam melaksanakan tugas, kami mungkin masih banyak kekurangan. Sebab itulah TNI AU berjanji memperbaiki diri setiap hari agar lebih dekat dengan rakyat dan lebih dicintai anak-anak bangsa.
Dengan tanggung jawab sebesar itu, berapa personel yang dimiliki TNI AU sebenarnya?
Nah, disinilah terjadi perbedaan angka yang mencolok antara TNI AU dan dua kesatuan lain. Menjaga 3/3 wilayah Indonesia, jumlah kami sampai detik ini sekitar 36.000 prajurit.
(FYI: berdasarkan lansiran wikipedia.org, jumlah personel TNI AD yakni sekitar 700 ribuan atau 19 kali lipat dari prajurit TNI AU)
Tapi jumlah ini bakal ditambah, kok. Saat ini kami tengah mengadakan rekrutment lumayan besar. Cek di rekrutmentni.net, ya.
Keseluruhan Air Force kita sudah cukup baik belum, pak?
Jika disebut memuaskan, tentu belum. Terbaik juga belum. Masih banyak kekurangan terutama alutsista yang dimiliki oleh TNI AU untuk menjaga zona udara NKRI. Di wilayah Asia, Australia menjadi negara yang Air Force-nya terbaik. Kita bahkan masih kalah dari Singapura. Itu kenyataannya. Dengan luas negara yang gak seberapa tapi alutsista milik Air Force Singapura setara dengan TNI AU. Namun luas Indonesia lebih besar berkali-kali lipat.
Air Force tangguh tentu yang memiliki kecanggihan dan jumlah alutsista mumpuni. Tapi kami tetap memaksimalkan kekuatan yang ada. Kami yakin suatu hari nanti alutsista TNI AU akan lebih baik.
Pak, masuk TNI AU susah gak sih?
Gak ada yang sulit selama mau berusaha keras. Saya datang dari kampung kecil di Yogyakarta. Siapa yang menyangka bisa ada di sini, bergabung dengan TNI AU, dan memiliki tanggung jawab menjaga zona langit NKRI. Tidak ada yang tidak mungkin. Makanya daftar dan bergabunglah dengan TNI AU. Gratis, tidak dipungut biaya, dan gak ada 'titip-titipan'. Jika memang kompeten, pasti direkrut.
Pak, apa benar kalau masuk TNI AU harus benar-benar memperhatikan kesehatan gigi? Pentingnya kesehatan gigi sangat ditekankan.
Kata siapa? Ini gak cuma gigi. Tapi seluruh anggota tubuh hingga organ dalam. Tekanan darah pun diukur. Gak lucu kalau lagi terbang tiba-tiba sakit gigi atau sakit di bagian lain. Itu sebabnya calon prajurit TNI AU harus sehat jasmani dan rohani. Masalah gigi, walaupun susunannya tidak rata, selama tidak berpotensi menganggu kesehatannya, ya gak jadi masalah. Nanti bakal ada tes kesehatan ketat dari kami.
April tahun ini bakal digelar Bulan Dirgantara oleh TNI AU. Cerita sedikit dong, pak.
Baik. Bulan Dirgantara ini dicanangkan bertepatan dengan hari ulang tahun TNI AU yang ke-70. Puncak acara bakal dilangsungkan pada 9 April 2016, bertempat di Halim Perdanakusuma, di situ masyarakat bakal disuguhkan atraksi dan hiburan tim Air Force kami di langit Jakarta. Tak cuma itu, akan ada berbagai lomba juga salah satunya menerbangkan 'drone'.
Bapak Kepala Staf TNI AU Agus Supriatna juga menerangkan jika bulan ini waktunya dunia dirgantara mendekatkan diri pada masyarakat sehingga 'TNI Kuat Bersama Rakyat' tak hanya jadi slogan. Acara kami kemas semenarik mungkin sehingga warga jadi antusias untuk datang. Kami mau mengembalikan kejayaan TNI AU yang pernah membuat Air Show besar pada 1996. Itu membanggakan.
(FYI: Kabar gembira, info lengkap Bulan Dirgantara bisa kamu simak di sini)
Bintang.com perhatikan, seluruh jadwal mulai dari perekrutan prajurit sampai acara sebesar Bulan Dirgantara itu mulai menggunakan online, lho.
Oh iya. Kami pun belajar bahwa media itu sarana mendekatkan diri antara TNI dengan warga. Itu sebabnya saya terima dengan tangan terbuka siapa pun pewarta yang mau wawancara.
Bahkan TNI AU juga sudah mulai dikenal anak masa kini karena status-status Twitternya greget dan khas kaum muda.
Media sosial jadi ekspresi TNI AU untuk menularkan semangat positif. Kami mau menyebarkan kesantunan. Jika selama ini banyak akun-akun yang menulis dengan kata kasar dan benci, kami mau berbeda. Itu sebabnya kamu tidak akan menemukan satu kata kebencian dan kotor dalam akun Twitter @_TNIAU. Semua bahasa ditata dengan baik, sopan, dan santun. Kami ingin masyarakat juga belajar, bagi TNI AU tidak semua hal harus diselesaikan dengan kekerasan.
Twitter @_TNIAU, Admin Menggemaskan, dan Pesawat Jatuh
Bincang-bincang soal Twitter TNI AU sungguh mengasyikkan nih, pak. Bintang.com tertarik banget justru setelah admin Twitternya 'Twitwar' dengan Ibu Ratna Sarumpaet (kasus penudingan TNI dibeli).
Baik. Seperti yang sudah dijelaskan di awal. Kami bagian TNI dan tidak terima disebut bahwa kami bisa dibeli oleh Pak Ahok karena terlibat dengan penggusuran Kalijodo. TNI itu hanya melaksanakan kepentingan negara, lho. Ini tuduhan serius, makanya kami minta kuitansinya. Eh, ternyata dia bilang asumsi. Lho, bagaimana ini?
Iya, netizen merespon banyak dan rata-rata mereka mendukung @_TNIAU.
Alhamdulillah, dengan kepala tetap dingin meski tudingan tadi sangat menyakitkan. Kami berhasil membalasnya memakai kata-kata yang tetap santun. Ini penting sebab TNI salah satu yang menjadi panutan rakyat. Bahasa mencirikan sebuah bangsa. Nah, jika kita ingin dikenal dunia sebagai bangsa yang santun, berbahasalah dengan santun. Gak ada ruginya sama sekali. Bahkan follower tambah banyak, hehehe. Tapi kami tidak meminta itu, kami tidak menyangka juga jika ini (@_TNIAU) akan booming.
Iya, luar biasa. Mulai dari selebriti sampai anak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ikut mention @_TNIAU.
Alhamdulillah, kami cuma berusaha sesantun mungkin melayani pertanyaan-pertanyaan dari netizen.
Nah, ceritain adminnya @_TNIAU ini dong, pak. Banyak netizen yang penasaran abis. Kira-kira siapa sosok di balik status-status keren yang selalu 'update' ini?
Yang pasti mereka anggota TNI aktif. Info lainnya, nanti untuk Bintang.com saja. Yang jelas kami tidak ingin keberadaan admin ini direcoki oleh berbagai pihak yang menawarkan hal ini itu sehingga prajurit kami jadi tidak konsetrasi bekerja untuk masyarakat.
Ditawari nyanyi misalnya atau main film?
Hehehe, semacam itulah. Yang pasti mereka cerdas, disiplin, dan menguasai teknologi digital.
Baik. Sekarang pertanyaannya agak sensitif, pak. Maaf lahir batin sebelumnya, kenapa selama 4 bulan berturut-turut pesawat milik TNI mengalami insiden. Mulai dari Desember 2015 di Yogyakarta hingga Maret 2016 di Poso?
Iya, baik. Jadi begini. Untuk pesawat-pesawat yang jatuh, tentu saja ada penyebab dan hal-hal yang di luar perkiraan sehingga menimbulkan insiden. Siapa sih yang mau jatuh? Ini perlu digaris bawahi oleh Bintang.com. Bukannya kami tidak mau untuk menerangkan jika ada pesawat TNI jatuh. Kami akan menerangkannya.
Namun, tidak semua hal perlu kamu ketahui. Coba Dini perhatikan, apakah media luar negeri menulis secara mendalam jika terjadi kecelakaan pesawat militer mereka? Saya yakin tidak ada. Karena militer salah satu kekuatan negara. Jika media mengorek-ngorek terlalu jauh penyebab kecelakaan pesawat TNI, ini sama saja dengan membuka aib bangsa sendiri. Bukan tidak mungkin tulisan kamu dibaca oleh media asing dan menjadi bahan olok-olok.
Jadi, bagaimana kami bisa memenuhi syarat kelengkapan berita pesawat jatuh, pak?
Cukuplah kami terangkan, 'iya pesawat kecelakaan, pukul sekian, jatuh di lokasi ini, korban sekian orang, penyebab umumnya kejatuhan pesawat, kondisi terakhir begini'. Sudah. Kadang pertanyaan wartawan sampai menyudutkan sekali. Ini yang harus dihindari. Biarkan kami yang bertanggung jawab pada negara. Dalam hal ini pemerintah. Selebihnya, dukung kami dengan membuat pemberitaan positif.
I see, pak.
Tapi kami juga tidak mau menutupi borok yang masih ada di TNI AU. Jujur kami katakan, ada beberapa prajurit kami yang terkena kasus narkoba bahkan masih ada yang belum ketahuan. Kalau ini sudah tidak ada ampun. Kalau ketahuan, segera pecat. Namun kalau mereka melaporkan diri dan minta disembuhkan, kami bakal pertimbangkan. Untuk masalah narkotika, TNI AU selalu sejalan dengan pemerintah yang ingin menghabisi peredaran obat-obatan terlarang ini. Karenanya kami tidak pandang bulu. Meski anggota sendiri kalau tidak nurut pada komando tertinggi, mending tidak usah diteruskan.
Sebelum berita ini diturunkan, dalam persiapan puncak Bulan Dirgantara, 2 orang prajurit Paskhas TNI AU gugur saat melaksanakan gladi bersih di Halim Perdanakusuma. Segenap kru Bintang.com menundukkan kepala turut berduka cita. Semoga amal ibadah almarhum Kopda (Kopral Dua) Benny dan Pratu (Prajurit Satu) Supranoto diterima oleh Tuhan YME.