Fimela.com, Jakarta Sosiolog Imam Prasodjo menilai, pembuat majalah Charlie Heboh sedang bermain api. Padahal, sudah ada contoh dengan banyaknya penolakan sampai menimbulkan kemarahan luar biasa dari umat Islam akan adanya surat kabar serupa di Prancis. "Kalau kreatifitas sih boleh saja. Asal jangan konstruktif apalagi membahayakan orang banyak. Jadi jangan bermain api di situasi tentram seperti sekarang ini," kata Imam saat dihubungi Bintang.com, Selasa (5/4/2016).
Baca Juga
Menurut Imam bisa jadi niatan majalah ini diterbitkan semata untuk tujuan provokasi. "Kita nggak tahu motif di balik itu semata-mata hanya cari popularitas atau motif bisnis dengan memanfaatkan kontroversi atau sengaja dibuat untuk provokasi," ujarnya. Imam meminta aparat bertindak cepat menyelidiki terbitnya majalah ini. Ia khawatir akan menimbulkan letupan yang berdampak pada ketentraman bermasyarakat.
Advertisement
"Proses hukum harus dilalui agar jelas apa pelanggarannya. Jadi ini harus diselidiki karena di luar negeri saja menimbulkan konflik yang sungguh luar biasa," katanya. Seperti diketahui, sebuah akun Facebook bernama Charlie Heboh mengklaim sudah menyebar edisi perdana majalah Charlie Heboh berbahasa Indonesia di beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.
Sampul depan majalah itu digambarkan pria berjanggut sedang menyetubuhi anak di bawah umur dan berkata bahwa ia berbuat seperti itu karena menjalankan sunnah nabi. Hal itu pun memantik kemarahan umat Islam dengan beramai-ramai membuat petisi penolakan hadirnya majalah tersebut di situs Change.org dan meminta aparat menghukum pembuat majalah tersebut. (Dadan E.P)