Fimela.com, Jakarta Aktivitas Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 'diinterupsi' oleh peristiwa tabrakan antara pesawat Batik Air dengan Trans Nusa, Senin (4/4) malam. Terkait insiden yang terjadi tepat di landasan pacu tersebut, baik pihak Batik Air mau pun Trans Nusa, punya pandangan tersendiri.
Baca Juga
Sebagaimana dilaporkan Liputan6.com, Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait menuturkan, pihaknya telah menjalankan prosedur penerbangan pesawat, termasuk mengantungi izin lepas landas dari petugas Air Traffic Control (ATC).
Advertisement
"Pesawat sudah diizinkan take off. Pilot saya sudah mengonfirmasi dan menjalankan pesawat sesuai prosedur. Tapi kenapa ada pesawat lain di runway itu," ucap Edward di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (5/4) dini hari, seperti diwartakan Liputan6.com.
Sementara itu, Direktur Utama maskapai Trans Nusa, Juvi punya argumen lain. Menurut Juvi, awaknya juga telah mendapatkan izin dari kru throwing untuk pindah ke hanggar di selatan Bandara Halim Perdanakusuma. "ATR (jenis pesawat) kami sudah throwing di parkir selatan. Kami terima instruksi dan bergerak pindah," jelas Juvi, seperti dimuat Liputan6.com.
Meski demikian, kedua pihak sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menindaklanjuti, sekaligus mencari tahu penyebab tabrakan pesawat Batik Air dan Trans Nusa. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi pukul 19.55 WIB tersebut.