Fimela.com, Jakarta Keterbatasan fisik rupanya tak menghalangi niat mulia kedua pria berikut ini. Diwartakan oleh Brightside.me, Jia Haixia dan Jia Wengi merupakan sepasang sahabat yang berasal dari kalangan difabel. Meski demikian, semangat untuk 'berbuat baik' pada dunia mereka tak pernah padam.
Baca Juga
Haixia merupakan penyandang tuna netra, sedangkan Wengi tak memiliki tangan karena harus diamputasi. Dalam keterbatasan panca indra serta usia yang tak lagi muda, mereka datang bersama-sama untuk menanam ribuan pohon selama lebih dari 12 tahun. Mereka bertemu tahun lalu ketika keduanya sedang mencari pekerjaan. Haixia ingat satu waktu ketika anaknya pulang dan berkata, "Ayah, saya melihat beberapa anak mengupas jeruk hari ini. Baunya begitu lezat, aku hampir bisa merasakannya!" Saat itulah Haixia menyadari bahwa mereka tidak bisa lagi hidup seperti ini terus-terusan dan harus bekerja.
Advertisement
Sepasang sahabat tersebut kemudian berangkat untuk mencari pekerjaan. Dengan niat mulia, mereka ingin membantu melindungi dan melestarikan lingkungan yang mengelilingi desa mereka. Mereka menyewa sepetak tanah di sepanjang sungai secara gratis dan mulai menanam pohon di sana.
Setiap hari, pada pukul 07.00 pagi mereka berangkat untuk bekerja. Bersenjatakan palu dan tongkat besi, mereka menuju ladang bersama-sama. Keadaannya yang miskin, membuat mereka nggak punya cukup uang untuk membeli bibit tanaman, sehingga mereka bergantung pada stek dari pohon yang ditanam dan mereka menanamnya kembali. Ini tentu bukan hal yang mudah bagi mereka kaum difabel.
Untuk menanam pohon, Haixia memanjat pohon untuk memotong dahan yang akan ditanam. Sedangkan Wenqi mengurus pengairan. "Aku tangannya dan dia mataku. Kami tim yang bagus," kata Haixia dikutip dari Brightside.me. Berkat upaya yang luar biasa dari dua sahabat tersebut, kini sepetak tanah yang pernah tak bernyawa telah rimbun oleh pepohonan hijau yang menyenangkan. "Kami benar-benar melakukan sesuatu yang baik di sini," tutup Haixia.