Fimela.com, Jakarta Tak berhenti di perihal menjadikan perempuan sebagai budak seks, para ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) juga jadi 'mimpi buruk' bagi anak-anak. Belum berjarak terlalu lama sejak Abu Adam (bukan nama sebenarnya) jadi salah satu bocah yang 'berteman akrab' dengan desingan kalashnikov dan 'seruan' kematian di medan perang.
Ketika diwawancara Daily Mail, anak berusia 10 tahun ini bercerita tentang bagaimana ia dipaksa hingga ke batas kemampuannya. Jadi, Abu bisa memukul seseorang dengan tangan kosong sampai meninggal, juga menonton video untuk belajar cara memenggal kepala.
Advertisement
Baca Juga
"ISIS mengajarkanku untuk memukul, membunuh, dan memenggal setiap kepala orang non-Muslim," tuturnya kepada Daily Mail. Abu merupakan satu dari 150 anak yang 'dicuci' otaknya agar membenci orang-orang non-Muslim. Mimpi buruk Abu bermula pada Agustus 2014.
Kala itu, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Abu dikirim ke tempat pelatihan di Raqqa setelah diculik bersama lusinan bocah Yazidi saat ISIS melakukan serangan di Sinjar. Terpisah dari keluarga, bocah-bocah malang itu dipaksa untuk mengadopsi nama Islam, beribadah 5 kali sehari, dan dilarang berbicara selain bahasa Kurdish.
Berdasarkan laporan Daily Mail, sebelum akhirnya diselamatkan oleh tentara Irak, Abu menjalani aktivitas konstan berupa indoktrinasi agama yang diikuti dengan latihan fisik, militer, dan propaganda. Kepada Daily Mail Abu menuturkan, meski sulit mengingat kehidupannya sebelum ISIS, ia optimis menatap masa depan.