Fimela.com, Jakarta Pembajakan kapal Tugboat dan tongkang ternyata bukan aksi Abu Sayyaf yang pertama. Liputan6 menulis, kelompok mereka ternyata memang terkenal dengan sejumlah aksi kriminal lainnya, seperti pengeboman, pembunuhan, penculikan dan pemerasan. Kasus pembajakan dan penyanderaan 10 ABK Indonesia ini masih juga belum rampung.
Meskipun begitu, ada secercah harapan 10 ABK ini bisa selamat dan kembali ke rumah masing-masing. Pasalnya, ada seorang misionaris Amerika Serikat yang pernah disandera kelompok Abu Sayyaf dari tahun 2001-2002. Saat itu, Martin dan Gracia Burnham disandera selama 1 tahun.
Baca Juga
Selama mereka disandera, banyak kesengsaraan yang mereka harus 'telan' meski pahit. Gracia bahkan mengaku sempat tidak makan selama 10 hari. Dia mengaku sempat merasa tak sanggup lagi untuk bertahan.
Advertisement
"Aku ingat di mana kami 10 hari tanpa makan. Aku tak tahu apakah kami mampu hidup. Lalu aku berkata pada Martin kalau aku tak tahu kapan bisa bertahan, dan ia berkata, 'Tahu tidak Gracia, kupikir kita bisa keluar dari sini. Hanya tak tahu kapan,'" kata Gracia seperti dilansir Liputan6.
Dengan todongan pistol dan senjata api milik anak buah Abu Sayyaf, Martin dan Gracia harus bertahan hidup meski harus mengonsumsi tumbuhan yang ada di sekitar. Gracia juga mengaku, dia meminum air apa pun yang ada di hadapannya. "Apapun yang di hadapan kami, kami makan dan minum. Air hujan, air sungai, tumbuhan. Itu semua jawaban doaku kepada Tuhan," katanya.
Tiba-tiba, pada 7 Juni 2002, mereka mendengar suara tembakan yang memekakkan telinga. Liputan6 menulis, puluhan tentara militer Filipina menyerbu kelompok Abu Sayyaf. Baku tembak pun terjadi. Gracia sempat tertembak kakinya. "Kakiku tertembak saat kami belum tiarap. Aku tersungkur jatuh ke kaki bukit, mendapati Martin yang tergeletak dengan darah di dadanya," kenang Gracia.
Namun, usaha pembebasan tersebut harus dibayar dengan sangat mahal. Martin tewas akibat tersiram timah panas pada dadanya. Usai terlepas dari jeratan kelompok Abu Sayaaf, Gracia kembali ke Kansas, Amerika Serikat.