Fimela.com, Jakarta Paskah adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh umat Krsiten di seluruh dunia untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam Alkitab tertulis bahwa Kristus mati di kayu salib pada hari Jumat Agung dan hidup kembali pada tiga hari kemudian. Dilansir dari BBC, Selasa (29/3/2016), Paskah memang dirayakan di tanggal berbeda setiap tahunnya, paling tidak antara 21 Maret dan 25 April, tergantung pada ketika ada bulan purnama di musim semi.
Baca Juga
Ada beberapa tradisi modern yang tidak biasa yang berhubungan dengan itu semua. Yup, dan ini telah menjadi pertanyaan banyak orang, mengapa kita memiliki telur Paskah saat Hari Minggu Paskah? Banyak dari kita mungkin tak bisa berpaling dari telur cokelat saat Paskah, tapi pada awalnya gereja memang tidak mengizinkan kita untuk memakan telur selama seminggu menjelang Paskah—dikenal sebagai ‘Holy Week’ atau Pekan Suci.
Advertisement
Jadi selama tidak makan telur tersebut, telur disimpan dan dihias untuk digunakan saat merayakan Hari Minggu Paskah, kemudian diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah. Selain telur Paskah tentunya juga identik dengan keberadaan sejumlah cokelat lezat, lalu pertanyaannya mengapa telur Paskah terbuat dari cokelat? Telur cokelat pertama kali muncul di Perancis dan Jerman pada abad ke-19, tetapi rasanya pahit dan keras.
Sejak pertama kemunculannya hingga saat ini telur cokelat memang sangat digilai oleh masyarakat. Selain telur dan cokelat, tentunya Hari Minggu Paskah juga tak bisa dilepaskan dari keberadaan kelinci Paskah. Kisah kelinci Paskah diduga mulai muncul pada abad ke-19. Kelinci biasanya melahirkan banyak anak, sehingga mereka disimbolkan sebagai sebuah kehidupan baru. Legenda mengatakan bahwa kelinci Paskah meletakkan, menghias dan menyembunyikan telur karena mereka juga merupakan simbol kehidupan baru. Saat menyembunyikan telur, kelinci tidak bekerja sendirian, di Jerman kelinci dibantu oleh rubah, dan di Swiss kelinci dibantu oleh burung tekukur.