Fimela.com, Jakarta Butuh waktu 17 tahun bagi Li Guiying, untuk menemukan seluruh pembunuh suaminya. Tahun 1998, Lim dituduh telah menyebarkan fitnah terhadap lima orang. Menurut warga, Li yang tinggal di provinsi Henan menyebarkan kabar kalau mereka telah memiliki 'anak lain.' Saat itu, tepat 30 Januari di tahun yang sama, lima orang tersebut menyapa Li di tengah jalan.
Baca Juga
China Daily menulis, kelima orang tersebut ingin balas dendam. Mereka menghina Li, memukulnya menggunakan batu bata, melemparinya dengan cengkeh, dan menyakitinya dengan sekop. Tak punya waktu untuk melawan, dia merasakan ada darah yang keluar dari perutnya. Kelima orang itu ternyata telah menghunuskan pisau dan menusuk perutnya.
Dia lantas berteriak meminta pertolongan. Mendengar teriakan sang istri, Qi Yuande sang suami langsung berlari menghampiri. Sayang, niatnya untuk membantu sang istri juga membawanya ke pintu gerbang kematian. Dia pun dikeroyok lima warga desa hingga Qi Jinshan, salah satu pengeroyok, menusuknya dengan pisau belati.
Advertisement
Akibat kehabisan darah, Qi meninggal di tempat. Li tak bisa membiarkan hal ini terjadi begitu saja. Dia ingin para pelaku menerima hukuman yang pantas. Polisi, tulis China Daily, sebenarnya telah menangani kasus ini. Namun, Li merasa tak ada kamajuan. Dia akhirnya memutuskan untuk mengejar para pembunuh suaminya sendirian.
Dia lantas meminta tolong kepada para penduduk setempat untuk memberikan informasi apa pun kepadanya tentang kelima pelaku. Tak disangka, kabar akhirnya berantai dengan sangat sempurna. Meski membutuhkan waktu cukup lama, Li akhirnya menemukan kelima pelaku. "Ketika saya datang ke makam suami saya, saya bilang kepadanya semua pelaku sudah ditangkap," katanya seperti dikutip China Daily.