Fimela.com, Jakarta Dr. H. Sulistyo M.Pd menjadi korban tewas dalam peristiwa kebakaran di ruang tabung chamber Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Mungkin anak kekinian mengenalnya sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia masa bakti 2014-2019. Ternyata tak hanya itu. Selain menjadi anggota dewan, Pak Sulistyo juga seorang Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) dan pejuang garis depan untuk hak dan nasib guru yang lebih baik.
Baca Juga
Pak Sulistyo kembali terpilih jadi ketua umum PGRI untuk menjabat pada 2013-2018. Banyak inovasi yang telah dilakukan dia agar para guru bisa mendapatkan gaji yang layak, salah satunya dengan sertifikasi guru. Wih, keren banget, ya. Kenapa sih Pak Sulistyo rela banget memperjuangkan nasib guru? Itu karena di awal karirnya, dia pernah jadi guru Sekolah Dasar. Wow!
Advertisement
Ya, pria kelahiran Banjarnegara, 12 Februari 1962 ini meniti karir dari nol. Lulus dari Institut Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, dia mulai menjadi guru SD. Pekerjaan ini dilakoninya sejak 1982-1985. Setelah itu dia menjadi guru SMP (1985-1987), lalu lanjut jadi guru SMEA/SMK (1987-1989). Saat mengajar di SMEA/SMK inilah Sulistyo 'nyambi' juga jadi dosen di almamaternya. Akhirnya pada 2001-2009 dia dipercaya menjadi rektor. Keren banget.
Hingga akhirnya, kelar jadi dosen dia digadang menjadi wakil Jawa Tengah untuk bisa maju menjadi wakil di DPD RI. Pada 2009 dia memenangkan suara dan berhasil jadi anggota DPD selama 2 periode. Terakhir dia berjanji mengangkat status guru honorer K 2 di seluruh Indonesia agar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun sayang sebelum menepati janji itu Pak Sulistyo sudah dipanggil menghadap Tuhan sebab kebakaran di RSAL Mintohardjo. Selamat jalan Dr. Sulistyo M.Pd. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan.