Fimela.com, Jakarta Figur perempuan beraneka paras sebagai bentuk perayaan Hari Perempuan Internasional hiasi laman Google hari ini, Selasa (8/3). Bukan sekedar gambar statis, kalau pengguna sang mesin telusur raksasa memilih tanda play, maka video singkat berupa pengungkapan impian sederet perempuan dari berbagai belahan dunia pun muncul.
Sebagaimana dimuat Telegraph, 'Planet 50-50 by 2030' merupakan tema yang diusung tahun ini. Di samping memperjuangkan kesamaan gender dengan estimasi pencapaian sekitar 15 tahun ke depan, berikut sejumlah fakta lain terkait Hari Perempuan Internasional.
'Aksi' ini sudah 'berusia' 105 tahun. Independent memuat, perayaan Hari Perempuan Internasional kali pertama diusung oleh sosialis Jerman dan ahli teori, Clara Zaetkin, bersama delegasi dari 17 negara pada Maret 1911. Selanjutnya, peringatan ini sudah melibatkan jutaan orang di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Advertisement
Baca Juga
Kesamaan hak jadi alasan mengapa 'aksi' ini dibentuk. Seperti dilaporkan Telegraph, ketika pertama digelar, banyak perempuan yang menuntun diberikan hak untuk turut dalam pemungutan suara, di mana mereka mendapatkannya di Britania Raya tahun 1918 dan baru tahun lalu di Saudi Arabia. Sejak itu, jumlah perempuan di jajaran pejabat pemerintah makin bertambah setiap tahun. Hingga kini, seperti diwartakan Independent, tercatat sudah 196 perempuan yang memastikan namanya sebagai 'orang penting'.
Tetap dirayakan hingga sebagian besar perempuan menyadari haknya. Meski bagi beberapa orang sudah cukup, namun seperti dilaporkan Telegraph, kesetaraan gender secara full belum disadari mayoritas perempuan. Masih ada jarak antara lelaki dan perempuan, baik di bidang bisnis atau politik. Karenanya Hari Perempuan Internasional masih terus digalakkan.