Fimela.com, Jakarta Sebuah video berdurasi 1 menit 51 detik yang memperlihatkan snack kemasan instan atau biskuit yang terbakar lama hingga gosong saat dibakar beberapa waktu lalu sempat menghebohkan masyarakat di dunia maya. Dalam video tersebut, beberapa perempuan yang membakar biskuit menduga bahwa biskuit itu bisa terbakar karena ada kandungan plastik di dalamnya.
Baca Juga
Kemunculan video tersebut pun langsung mendapatkan tanggapan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Dalam situs resminya, Pom.go.id, BPOM mengungkapkan beberapa fakta soal biskuit yang bisa terbakar tersebut. Dan inilah beberapa fakta sekaligus menjadi alasan mengapa produk yang ada di dalam video yang beredar bisa terbakar.
(1) Bahwa produk pangan yang mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah terutama yang berbentuk tipis, berpori, seperti krupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api. (2) Bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan.
Advertisement
(3) Bahwa untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium. (4) Bahwa Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).
(5) Selain BPOM, produsen Crispy Crackers, PT Nissin Biscuit Indonesia pun ikut mengomentari video yang kini telah banyak dilihat oleh masyarakat. “Produk tersebut mengandung tepung terigu, gula dan minyak nabati dalam komposisinya dan kandungan air yang rendah, sehingga produk tersebut mudah terbakar. Hal ini akan terjadi juga dengan produk-produk lain dengan karakteristik sejenis,” tulis Wakil Pimpinan PT. Nissin Biscuit Indonesia, Agus Susanto G dalam surat pernyataanya, Kamis (3/6/2016).