Fimela.com, Jakarta Dulu, menjadi tua artinya bekerja dengan keras dan mendapatkan uang hasil jerih payah sendiri. Nominalnya akan bertambah seiring berjalannya waktu. Meskipun grafik merayap, anak-anak muda masa lalu tetap optimis dan sabar mengikuti jalur nasib.
Tapi nyatanya, anak-anak muda sekarang -- di bawah 30 tahun dan berusia 30 hingga 39 tahun -- tak lagi mengikuti jalur yang sama untuk menjadi sukses. Mereka yang tumbuh di era teknologi punya pandangan yang lebih visioner dan punya ambisi jauh lebih besar dari generasi terdahulu.
Baca Juga
Forbes baru saja merilis daftar 600 anak yang memenangkan 30 Under 30 angkatan 2016. Mereka adalah bintang paling terang, anak-anak paling kreatif, dan bibit-bibit yang menjadi perhatian para taipan dunia. Terbagi dalam 20 sektor berbeda, anak-anak muda ini punya langkah ribuan kali lebih besar dari anak-anak sebaya mereka yang lain. Membuat dunia terheran-heran akan keberhasilan mereka, ini delapan fakta dan gambaran 30 Under 30 kelas 2016.
Advertisement
Mereka punya dream mentors. Forbes tak hanya menyodorkan nama-nama mereka yang jadi pemenang, tapi juga fakta di balik anak emas tahun ini. Salah satunya dream mentors. Mungkin kamu pernah mendengar, untuk mencapai kesuksesan harus punya 'guru.' Bisa mentor personal, bisa juga lewat tuntunan buku atau video panduan. Menurut data yang dikumpulkan Forbes, dream mentors angkatan 2016 meliputi Elon Musk, Sheryl Sandberg, Bill Gates, Steve Jobs, Richard Branson, Oprah Winfrey, Barack Obama, Warren Buffett, Marc Bennioff, dan Mark Cuban.
Pinjaman mahasiswa. Grafik yang ditayangkan media tersebut menggambarkan, 50% anak-anak 30 Under 30 ternyata tak punya pinjaman mahasiswa. Mungkin kamu sering mendengar, mahasiswa pada zaman dulu mengandalkan pinjaman uang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, gara-gara biayanya mahal. Tapi ternyata, generasi sekarang tak memilih solusi ini lagi. Mungkin mereka bekerja untuk menutupi kebutuhan mereka, atau menerima beasiswa penuh sehingga mereka bisa menamatkan sekolahnya hingga akhir tanpa ada utang.
Bangun pagi vs suka begadang. Sering terdengar perdebatan tentang sukses mana orang yang suka bangun pagi atau mereka yang kerap begadang. Ternyata, hanya 41% anak-anak emas 30 Under 30 yang selalu bangun pagi. Sementara, 59% dari mereka kerap begadang. Sepertinya kamu jadi tambah suka begadang sekarang.
Latar belakang. Sebagian orang mencibir anak-anak sukses di usia muda karena Papa dan Mamanya kaya raya. Kalau tidak, nenek-kakek mereka yang punya tanah hektaran. Tapi ternyata, hanya 17% dari mereka yang berasal dari kelas atas. Sementara, kebanyakan dari mereka berasal dari kelas menengah. Jangan sangka anak yang berasal dari wong cilik tak bisa sukses. Data Forbes mengatakan, 20% dari mereka berasal dari orang kecil. Jadi, jangan berputus asa.
Gambaran tentang mereka secara umum. Pernah, kan, kamu mendengar kalau generasi sekarang adalah rajanya konsumen? Seakan otak mereka terkristalisasi segala kemudahan yang sudah diberikan teknologi. Tapi kenyataannya, 44% dari mereka adalah pencipta. Mereka menggunakan otaknya untuk mencari solusi dan memberikan sesuatu yang baru kepada masyarakat.
Sifat utama. Tak bisa terelakkan, mereka yang sukses pasti punya sifat-sifat yang akan menggiring mereka menuju keberhasilan, baik di bidang keuangan atau pencapaian lainnya. Bagi mereka para pemenang 30 Under 30, ada 10 sifat yang paling penting buat mereka; tahan banting, ketabahan, keinginan besar, percaya diri, dorongan yang kuat, kegigihan, optimistis, kerendahan hati, dan impian. Kesepuluh hal ini terangkai jadi satu dan membentuk sebuah DNA anak muda yang sukses.
Mencapai kesuksesan bisa di mana saja. Dulu, sukses adalah ketika kamu kerja kantoran di gedung tinggi dan selalu pakai kemeja berhias dasi. Sekarang gambaran tersebut musnah, digantikan dengan keberagaman tempat yang jadi saksi kesuksesan mereka. Data Forbes menunjukkan, 36% dari mereka bekerja di rumah, 23% di kamar asrama kampus mereka, dan 23% di kantor mereka yang dulu. Sepertinya kamu jadi ingin pilih bekerja di rumah dari pada kerja kantoran, ya?
Tujuan jadi pengusaha. Ketika ditanya, kenapa mereka memilih jadi pengusaha, 64% dari mereka menjawab ingin mengubah dunia. Hanya sedikit dari mereka yang menjawab karena ingin memenuhi hasrat dalam diri. Jadi, kamu yang punya alasan agar jadi orang kaya dan jadi boss buat dirimu sendiri, lebih baik tata ulang visi dan impianmu, deh.