Fimela.com, Jakarta Meski badan lelah dan otak tak lagi sanggup bekerja, kamu tetap saja mengetik di rumah atau di kantor. Padahal, jam kerjamu sebenarnya sudah lewat dua jam dari yang sudah ditentukan. Bahkan, kadang juga kamu masih harus membuka laptop untuk menyelesaikan pekerjaan di hari libur.
Baca Juga
Padahal, jatah liburmu hanya ada dua hari setiap minggu. Bahkan, bagi sebagian orang, mereka cuma punya satu hari untuk beristirahat. Bekerja lebih dari delapan jam sehari bukan hanya akan merusak sel-sel tubuhmu dan membuatmu jadi penyakitan, tapi juga ada banyak alasan lainnya.
Perusahaan menggaji sesuai kontrak. Jadi, kamu juga harus bekerja sesuai kontrak. Membaca kontrak kerja memang memusingkan. Ada banyak poin yang tertera di dalamnya. Mulai dari aturan hingga kesepakatan. Meskipun begitu, cobalah kamu ingat-ingat, berapa jumlah gaji yang tertera di atas kertas tersebut. Sekarang, coba lihat berapa jumlah uang yang kamu terima setiap bulan? Sama, kan? Tidak pernah lebih, kan? Makanya, bekerjalah sesuai dengan jam yang tertera di kontrak. Pada umumnya, jam kerja itu 7-8 jam.
Advertisement
Jangan merasa enggak enak. Kamu mungkin kerap merasa tidak enak karena kantor telah memberikan begitu banyak fasilitas yang memudahkanmu. Seperti tunjangan kesehatan, sering mengadakan rekreasi bersama, dan bonus bulanan. Karena ini, kamu jadi merasa enggak enakan dan memilih untuk bekerja lebih dari delapan jam. Padahal, semua yang kantor berikan merupakan kewajiban.
Ada banyak hal selain bekerja. Kamu punya teman. Kamu juga punya keluarga. Jangan biarkan pekerjaan justru merenggut waktumu untuk bercengkrama dengan mereka. Mungkin, dengan bekerja lebih dari delapan jam, kamu memang masih bisa bertemu dengan mereka. Tapi, cobalah buat waktu yang spesial, fokus untuk teman dan keluarga.
Jangan lupa kamu adalah manusia. Tidak semua kantor memanusiakan manusia. Wajah mereka mungkin tertutup target dan segala rapat yang tak pernah ada habisnya. Akhirnya, kamu bekerja bukan lagi sebagai tenaga, tapi seperti mesin yang tak kenal lelah. Padahal, mesin juga perlu istirahat dan punya limit bekerja. Kamu yang manusia, apa kabar?