Fimela.com, Jakarta Mendengar cerita tentang polisi mutilasi anak yang terjadi di Kalimantan Barat rasanya pasti tidak akan percaya. Tapi, hal tersebut benar-benar terjadi, sadis, kejam, biadab, rasanya tak ada kata-kata yang lebih tepat untuk mengungkapkan kemarahan kepada Brigadir Petrus Bakus, anggota Satuan Intelkam Polres Malawi yang dengan teganya membunuh dua anak kandungnya sendiri.
Baca Juga
Bahkan, tak hanya anaknya saja, Brigadir Petrus juga sempat ingin membunuh istrinya yang sedang tertidur lelap. Bersyukur, sang istri, W (inisial) berhasil melarikan diri. "Ketika itu istrinya minta waktu untuk menengok anaknya, dan diberitahu oleh suaminya kalau anak-anaknya sudah meninggal. Kemudian istrinya meminta diambilkan minum sebelum dibunuh," jelas Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Arianto seperti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (27/2/2016).
Advertisement
Lalu apakah alasan Brigadi Petrus tega membunuh dua anaknya yang masih balita? Kepada Kapolda Kalbar Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto, W sempat bercerita bahwa selama seminggu terakhir suaminya tersebut memang suka marah-marah sendiri di rumah. "Di rumah seperti ada makhluk halus yang mendatangi dan bercerita sering mendapat bisikan," kata Arif kepada Liputan6.com.
Bagi W kejadian tersebut sepertinya sudah menjadi hal yang sangat biasa, pasalnya W juga sempat menjelaskan bahwa sejak berusia empat tahun suaminya sudah mengidap schizophrenia—penyakit yang menyebabkan si penderita mengalami delusi, halusinasi, dan pikiran kacau. "Pada saat kecil umur 4 tahun, sering mengalami kejadian serupa dan badan terasa kedinginan," pungkas Arif.