Sukses

Lifestyle

Pasangan LGBT, Sok Baik 'Angkat' Anak, Malah Dijadikan Budak Seks

Fimela.com, Jakarta Sebuah kisah pilu soal Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) terungkap di Australia. Sepasang gay dari Negeri Kangguru itu mengaku punya bayi lelaki lewat penanaman sperma pada seorang perempuan dari Rusia. Banyak orang bersimpati dengan mereka dan mengeluk-elukkannya. Namun ternyata, setelah sedikit besar bocah tersebut malah dijadikan budak seks oleh keduanya. Sinting, kan? 

Mark Newton dan Peter Truong disebut penipu kelas kakap oleh stasiun televisi Australia ABC. Keduanya mengatakan jika si anak hasil biologis mereka dan akhirnya mendapat hak asuh. ABC pernah mewawancarai Mark dan Peter pada 2010 serta memujinya sebagai contoh pasangan LGBT yang baik. Kesan seolah-olah keluarga LGBT pun bisa menjadi bahagia luar biasa.

Pelaku kekerasan seksual pada anak di Australia, pasangan LGBT Mark Newton dan Peter Truong | Via: smh.com.au

Mark dan Truong pun mengarang cerita meyakinkan. Mereka sampai berhenti kerja dan menghabiskan tabungan untuk 'membuat' bayi itu di Rusia. Ternyata, semua kisah itu palsu! Mereka membeli si anak dengan harga setara Rp 107,3 juta. Kasus ini terbongkar ketika pada 2011 Polisi Selandia Baru menemukan foto-foto bocah Rusia itu tinggal di rumah gay lainnya di Ibu Kota Wellington. Temuan ini segera dilaporkan ke aparat Australia.

Pasangan LGBT pedofilia asa Australia Mark Newton dan Peter Truong | Via: youtube.com

Bukti pun mulai muncul ke permukaan. Polisi menemukan percakapan dari Mark dan Truong kepada pria di Selandia Baru tersebut. Obrolan yang mengerikan. Mereka mengaku jika si bocah sudah jadi pelampiasan nafsu seks mereka sejak masih balita! Bahkan sebelum berusia 2 tahun, bocah tersebut sudah 'habis' oleh 2 predator itu. Akhirnya pasangan LGBT ini dibekuk di Amerika Serikat pada 2012. Jurnalis ABC Ginger Gorman yang mewawancarai mereka 3 tahun lalu sampai menyumpahi dirinya sendiri sebab pernah menyebut mereka sebagai sosok inspiratif. "Aku benar-benar syok dan jijik setelah menyadari apa yang terjadi," ujarnya seperti dikutip dari abc.net.au, Rabu (3/7/2013).

Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (romatoday.it)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading