Fimela.com, Jakarta Dalam hubungan rumah tangga, tak bisa dipungkiri bila seks merupakan kebutuhan. Saat melakukannya, mungkin kamu merupakan orang yang menganggap jika orgasme merupakan inti dari segalanya. Jika kamu masuk ke dalam kelompok orang yang berpikir demikian, bersiaplah untuk mengubah pemikiran.
Tidak ada yang salah dengan merasakan orgasme. Hal tersebut bisa menjadi bukti bahwa kalian mengalami petualangan seks yang hebat. Namun seperti halnya dilansir Metro, orgasme ternyata tak selalu baik untuk hubungan kamu.
Advertisement
Baca Juga
Menurut sebuah penelitian, jika terus merasakan orgasme setiap kali berhubungan seksual, kamu akan mengharapkan momen itu untuk terus terjadi. Buruknya, kamu dan dia bisa berpikir bahwa orgasme merupakan sebuah tanda jika kamu sudah 'sukses' dalam percintaan.
Tak sampai di sana, kamu pun akan merasa tertekan. Selain harus membuat dirimu merasakan klimaks, dirimu juga seperti harus bekerja keras agar si dia pun mendapatkan orgasme. Jika si dia tak 'terpuaskan' kamu pastilah akan merasa bingung dan kecewa karena telah menganggap dirimu sendiri 'gagal'.
Percaya bahwa orgasme merupakan esensi dari seks disebut 'orgasm imperative'. Para peneliti pun beranggapan bahwa hal tersebut sangat buruk karena membuat diri terasa tertekan. 'Orgasm imperative' bisa memberikan efek negatif untuk hubunganmu. Lakukanlah hubungan intim dan nikmati setiap detiknya. Bukankah semua bertujuan untuk sama-sama merasa bahagia dan saling mencinta?