Fimela.com, Jakarta Hampir setiap orang ingin memiliki kesehatan keuangan yang baik di masa depan. Bukan untuk mengubah gaya hidup, tapi demi keamanan finansial hari esok. Karena itu, banyak orang yang mencari informasi tentang keuangan dan bagaimana caranya menjadi kaya dari berbagai sumber.
Baca Juga
Meskipun tidak ada yang menyalahkanmu belajar mandiri tanpa ada mentor, tapi kadang ada beberapa pemahaman yang keliru. Namun, karena tidak ada yang memperbaikinya, akhirnya beberapa konsep ini dipercaya banyak orang dan menjadi kesalahan bersama. Agar kamu tidak ikut terjerumus, sebaiknya simak bahasan di bawah ini.
Tidak perlu kemampuan khusus. Meskipun banyak sekali mata kuliah dan kursus-kursus tentang investasi, kamu tidak perlu keahlian khusus untuk menjadi kaya. Seorang jutawan Amerika, David Bach mengatakan kepada Business Insider, para jutawan dan miliarder hanya membentuk 'sistem' otomatis pada keuangannya. Artinya, secara otomatis dan rutin, mereka memasukkan pendapatan pada rekening tabungan, rekening investasi, dan kreditor, sebelum menggunakan uangnya.
Advertisement
Kamu tidak perlu menjadi boss. Sebagian besar orang mengira, untuk menjadi kaya kamu harus punya bisnis dan menjadi pengusaha. Sementara memiliki profesi lain yang setiap hari bekerja di kantor miliki seorang taipan kelas dunia tak akan menjadikanmu kaya. Padahal, siapa pun kalau bisa mengelola keuangannya dan dengan mengikuti program pensiun juga bisa menjadi kaya di masa depan.
Bisa kaya cuma dengan beberapa puluh ribu per hari. Banyak orang yang tak berani berinvestasi dan menabung sejak dini. Ada banyak alasan yang dimiliki masyarakat. Sebagian takut uang mereka tak akan cukup untuk hidup. Sebagian tidak disiplin dan lainnya takut tak bisa melakukan hobi mereka. Padahal, kamu bisa kaya hanya dengan beberapa puluh ribu per hari. Dengan menabung di rumah sendiri atau ikut tabungan rencana, uangmu lama-lama akan terkumpul dan siap untuk 'diternakkan.'
Itu dia tiga konsep tentang membangun kekayaan yang ternyata salah selama ini. Banyak orang yang masih percaya dengan tiga hal ini. Akibatnya, keuangan mereka bukannya menjadi lebih sehat, tapi justru hidupnya cenderung lebih boros. Kamu yang sekarang sudah tahu jangan sampai terjerumus di lubang yang sama, ya.