Fimela.com, Jakarta Beberapa hari terakhir ini obrolan mengenai kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia sepertinya semakin memanas. Poin yang bisa diambil dari banyaknya dialog yang sering kita lihat ditelevisi adalah kaum LGBT menuntut mendapatkan haknya, mereka pun meminta agar masyarakat mau menerima mereka. Kaum LGBT berpendapat bahwa mereka sering mendapatkan perlakuan diskriminatif dari orang-orang yang terlihat sangat menolak keberadaan mereka.
Baca Juga
Tak hanya di televisi pembicaraan soal LGBT pun kini menjadi sebuah pembahasan yang serius di sosial media, dan bahkan kini di Facebook kita dapat melihat sebuah surat terbuka untuk LGBT. “Lalu ketika narasumber dari komunitas LGBT membuka suara menuntut agar tidak mendapatkan diskriminasi alih-alih karena Hak Asasi Manusia, saya jadi penasaran, memang diskriminasi apasih yang mereka dapatkan?” tulis sebuah postingan yang diberi judul ‘Surat Terbuka untuk LGBT dari Muslimah Bercadar’.
“Di masyarakat sendiri, kami pun sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Dipandang secara sinis, dicaci, dimaki, dikata-katai, dipermalukan di depan umum. Ketika menjadi pembeli kami tidak mendapat perlakuan yang manis dari para pelayan, dan masih banyak lagi,” tulis surat terbuka yang awalnya diunggah oleh pemilik akun Facebook Sheren Chamila Fahmi. Dan di bawah ini adalah lima curhatan wanita muslimah bercadar yang akan langsung menampar kaum LGBT di Indonesia.
Advertisement
1. Ketika saya berada di Rumah Sakit di salah satu kawasan di Jakarta, ada seorang bapak yang mencaci saya dengan mengatakan “Dasar Setan” dengan intonasi dan nada penuh kebencian.
2. Bulan lalu saya diteriaki oleh seorang sales disebuah pusat perbelanjaan “WOI ISIS”. Saya juga pernah diteriaki “TERORIS” ketika sedang berjalan di tengah keramaian Malioboro.
3. Ketika saya sedang naik Commuter Line, saya malah dijadikan bahan ancaman oleh seorang ibu-ibu untuk menakut-nakuti anaknya agar anaknya diam, “Kalau kamu gak mau diam, Ibu kasih kamu ke dia.” Memangnya saya semenyeramkan itu?
4. Ketika di bandara saya diperiksa dengan pemeriksaan super ketat yang itu TIDAK DILAKUKAN KEPADA CALON PENUMPANG PESAWAT LAINNYA. Ketika masuk Mall tas saya diperiksa padahal pengunjung yang lain tidak.
5. Saya juga pernah dikatai oleh seorang Waria di Sunmor UGM, “Iii ada Mbak Ninja”, lha kaum kalian teriak-teriak tidak mau didiskriminasi lho kok malah mendiskriminasi orang lain?